Banjir Kembali Datang, Senyum Venesia Hilang

Kota kanal yang indah, Venesia. Bagai jatuh tertimpa tangga, Venesia kembali banjir di tengah pandemi.

Dilansir dari Reuters, Venesia mengalami banjir musiman yang disebut acqua alta (air tinggi). Banjir ini kerap datang di musim gugur dan musim dingin. Terakhir kali, acqua alta terjadi pada November 2019, tepat sebelum pandemi.

Venesia cukup bersyukur karena banjir yang terjadi tidak terlalu merusak. Bahkan, orang-orang yang berada di sekitar alun-alun terlihat menari dengan iringan musim piano. Anak-anak bermain air dan semua seakan tampak baik-baik saja.

Sementara itu turis yang mau berkeliling Venesia harus rela bertelanjang kaki. Alas kaki dijinjing, sementara baju di bawah lutut basah terkena banjir.

Banjir ini terjadi pada Minggu (8/8) malam. Banjir ini disebabkan oleh kombinasi faktor yang diperparah oleh perubahan iklim. Mulai dari naiknya permukaan laut dan pasang yang luar biasa tinggi hingga penurunan tanah dapat menyebabkan permukaan tanah kota tenggelam.

Sebuah penghalang banjir dikerahkan untuk pertama kalinya pada Oktober lalu, tetapi hanya diaktifkan untuk memblokir gelombang yang paling berpotensi merusak lebih dari 130 cm dan karenanya tidak beroperasi pada hari Minggu.

Acqtua alta sebenarnya berdampak sangat buruk bagi kelestarian bangunan dan patung antik Venesia. Karena air ini berasal dari laut yang disebabkan oleh gelombang tinggi dari Laut Adriatik.

Gelombang ini biasanya terjadi empat tahun sekali. Venesia memang sudah jadi salah satu langganannya.

Gelombang biasanya menyebabkan banjir selama beberapa jam. Namun saluran air yang buruk serta pemanasan global yang membuat air laut naik bisa membuat banjir lebih sering terjadi.

Usai banjir kota Venesia bakal kotor karena sampah berserakan di mana-mana. Duh, semoga banjirnya cepat reda, ya!