Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO yang baru dari tahun 2020 dan 2021 telah diumumkan. Total ada 33 destinasi.
Setelah beberapa hari musyawarah online, UNESCO telah memilih lebih dari 30 destinasi untuk ditambahkan baru ke daftar Situs Warisan Dunia. Bakal ada lebih banyak keputusan dalam sidang yang akan datang.
Karena pandemi Covid-19, Komite Warisan Dunia UNESCO tidak bertemu tahun lalu. Jadi pada sesi virtual tahun ini yang berbasis di Fuzhou, China, sidang itu akan meninjau nominasi dari tahun 2020 dan 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
UNESCO menetapkan Situs Warisan Dunia pertamanya pada tahun 1978. Taman Nasional Yellowstone di Amerika Serikat dan Kepulauan Galapagos di Ekuador jadi pemegang status Situs Warisan Dunia di sidang perdana.
Empat dekade kemudian, Situs Warisan Dunia UNESCO masih merupakan status kehormatan yang sangat didambakan oleh banyak destinasi.
UNESCO mengatakan bahwa suatu destinasi bisa dimasukkan dalam daftar Situs Warisan Dunia jika situs itu memiliki nilai universal yang luar biasa.
Proses pencalonan dapat berlangsung bertahun-tahun dan jika sebuah destinasi gagal mencapai sidang, situs itu dapat diperiksa lagi ketika konvensi UNESCO bergulir di tahun berikutnya.
![]() |
Jika sebuah landmark atau destinasi mendapat status Warisan Dunia UNESCO, maka negara tersebut dapat memperoleh bantuan keuangan dan saran ahli dari UNESCO untuk membantu melestarikan situs tersebut.
Status Warisan Dunia UNESCO juga menempatkan destinasi dalam sebuah peta. Efek lanjutan dari status itu adalah peningkatan jumlah wisatawan.
Di sisi lain, beberapa situs UNESCO yang paling terkenal juga identik dengan fenomena overtourism dalam beberapa tahun terakhir, contoh kota kanal Venesia. Kota itu kini malah terancam kehilangan status UNESCO karena dampak turis berlebih.
Seorang perwakilan UNESCO mengatakan kepada CNN Travel bahwa musyawarah akan berakhir Jumat 30 Juli. Beberapa destinasi alam telah ditambahkan ke daftar sejauh ini.
Berikut 33 Situs Warisan Dunia UNESCO terbaru:
2020
Turki: Arslantepe Mound
Peru: Kompleks Arkeoastronomi Chankillo
Belgia/Belanda: Colonies of Benevolence
Prancis: Mercusuar Cordouan
India: Kuil Kakatiya Rudreshwara (Ramappa), Telangana
Jerman: MathildenhΓΆhe Darmstadt
Italia: Siklus lukisan dinding abad keempat belas Padua
Spanyol: Paseo del Prado dan Buen Retiro, lanskap Seni dan Sains
China: Quanzhou: Emporium Dunia di Song-Yuan China
Rumania: RoΘia Montan Lanskap Pertambangan
Brasil: SΓtio Roberto Burle Marx
Austria, Belgia, Ceko, Prancis, Jerman, Italia, Kerajaan Inggris Raya, dan Irlandia Utara: Kota Spa Besar Eropa
Uruguay: Karya insinyur Eladio Dieste: Gereja AtlΓ‘ntida
Iran: Kereta Api Trans-Iran
Arab Saudi: imΔ Cultural Area
Jepang: Pulau Amami-Oshima, Pulau Tokunoshima, Bagian utara Pulau Okinawa, dan Pulau Iriomote
Georgia: Hutan Hujan Colchic dan Lahan Basah
Korea Selatan: Getbol, Dataran Pasang Surut Korea
Thailand: Hutan Kaeng Krachan
2021
Yordania: As-Salt - Tempat Toleransi dan Perhotelan Perkotaan
Iran: Lanskap Budaya Hawraman/Uramanat
India: Dholavira: Kota Harappa
Jerman/Belanda: Perbatasan Kekaisaran Romawi -- Limes Jerman Bawah
Jepang: Situs Prasejarah Jomon di Jepang Utara
Prancis: Nice, Resor Musim Dingin Kota Riviera
Chile: Pemukiman dan Mumifikasi Buatan Budaya Chinchorro di Wilayah Arica dan Parinacota
Jerman: Situs ShUM dari Speyer, Worms dan Mainz
Pantai Gading: Masjid bergaya Sudan di utara Pantai Gading
Italia: Portico Bologna
Slovenia: Karya Joze Plecnik di Ljubljana -- Desain Perkotaan yang Berpusat pada Manusia
Inggris Raya: Lanskap Batu Tulis di Wales Barat Laut
Rusia: Petroglyphs Danau Onega dan Laut Putih
Gabon: Taman Nasional Ivando.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!