Tak hanya restoran dan perhotelan yang menjerit di tengah pandemi yang tak kunjung mereda. Agen travel umroh juga terdampak akibat tak bisa memberangkatkan jemaahnya.
Pandemi Corona memukul operasional agen travel di Indonesia. Saat Arab Saudi tak membukakan pintunya untuk Indonesia, keberangkatan umroh dan haji terpaksa terus ditunda.
"Terus terang pandemi ini sangat memukul kami, operasional kami minus terus, kita nombok terus selama hampir dua tahun ini," kata CEO Almultazam Group, Rizky Sembhada, kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rata-rata perusahaan travel umroh, termasuk Almultazam Group, telah merumahkan karyawan lebih dari 75 persen. Almultazam Group memiliki 40 karyawan dengan memiliki hampir 30 cabang di di berbagai daerah.
"Terus terang, saya di masa non pandemi karyawan saya mencapai 40 orang karena alhamdulillah selama itu kami memberangkatkan jemaah itu per tahun rata-rata 2.500-3.000," Rizky menambahkan.
Karena pandemi ini, PHK demi PHK dilakukan karena operasional yang tak berjalan. Saat ini, hanya ada 10-an karyawan yang tersisa.
"Kalau nggak salah setelah pandemi berjalan 6 bulan kami sudah mem-PHK hampir 50 persen. Kemudian terus bertambah dan bertambah karena kondisi masih berkepanjangan juga akhirnya sampai tinggal mempertahankan sekitar 25 persen, yaitu sekitar 10-an karyawan," kata Rizky.
Karyawan yang masih bekerja tersebut bahkan sebetulnya sudah tidak bekerja seperti hari-hari biasa. Mereka mengerjakan hal-hal yang memang merupakan rencana perjalanan jangka panjang dan jelas antreannya, seperti haji plus dan haji khusus. Itu pun sangat sedikit peminatnya.
"Terus terang minus, operasional semua minus, kita subsidi. Nah, teman-teman travel, termasuk saya sendiri, akhirnya harus memeras otaklah ya untuk melakukan bisnis-bisnis lainnya," kata Rizky.
"Kalau saya sendiri impor kurma jual kurma. Tapi, kita ketahui bersama bahwa kurma juga musiman saja, yaitu lakunya di bulan Ramadhan saja," dia menambahkan.
Untuk itu, agen travel berharap kepada pemerintah memberikan stimulus. Saat situasi yang begitu sulit agen travel harus tetap berusaha fight dan bertahan hidup dan menghidupi karyawan.
"Maka sebetulnya kami sangat berharap sekali pemerintah sudi memberikan stimulus kepada kami berupa bantuan uang tunai yang bisa membantu usaha kami," kata Rizky.
"Kita ketahui bersama mal-mal saja dibantu, hotel-hotel saja dibantu, seharusnya kami yang amat sangat terdampak oleh pandemi Covid-19 juga dibantu oleh pemerintah," kata dia.
(elk/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!