Operasional Minus Terus, Agen Umroh Harap Pemerintah Beri Stimulus

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Operasional Minus Terus, Agen Umroh Harap Pemerintah Beri Stimulus

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Rabu, 11 Agu 2021 09:21 WIB
CLARIFIES THAT THE UMRAH PILGRIMAGE CAN BE UNDERTAKEN AT ANY TIME OF THE YEAR -- In this photo released by Saudi Ministry of Hajj and Umrah, Muslims practice social distancing while praying around the Kaaba, the cubic building at the Grand Mosque during the first day umrah pilgrimages were allowed to restart, in the Muslim holy city of Mecca, Saudi Arabia, Sunday, Oct. 4, 2020. The umrah pilgrimage, or smaller pilgrimage, can be undertaken at any time of the year. A very small, limited number of people donning the white terrycloth garment symbolic of the Muslim pilgrimage circled Islams holiest site in Mecca on Sunday after Saudi Arabia lifted coronavirus restrictions that had been in place for months. (Saudi Ministry of Hajj and Umrah via AP)
Foto: Ilustrasi Umroh (AP Photo)
Jakarta -

Tak hanya restoran dan perhotelan yang menjerit di tengah pandemi yang tak kunjung mereda. Agen travel umroh juga terdampak akibat tak bisa memberangkatkan jemaahnya.

Pandemi Corona memukul operasional agen travel di Indonesia. Saat Arab Saudi tak membukakan pintunya untuk Indonesia, keberangkatan umroh dan haji terpaksa terus ditunda.

"Terus terang pandemi ini sangat memukul kami, operasional kami minus terus, kita nombok terus selama hampir dua tahun ini," kata CEO Almultazam Group, Rizky Sembhada, kepada detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rata-rata perusahaan travel umroh, termasuk Almultazam Group, telah merumahkan karyawan lebih dari 75 persen. Almultazam Group memiliki 40 karyawan dengan memiliki hampir 30 cabang di di berbagai daerah.

"Terus terang, saya di masa non pandemi karyawan saya mencapai 40 orang karena alhamdulillah selama itu kami memberangkatkan jemaah itu per tahun rata-rata 2.500-3.000," Rizky menambahkan.

ADVERTISEMENT

Karena pandemi ini, PHK demi PHK dilakukan karena operasional yang tak berjalan. Saat ini, hanya ada 10-an karyawan yang tersisa.

"Kalau nggak salah setelah pandemi berjalan 6 bulan kami sudah mem-PHK hampir 50 persen. Kemudian terus bertambah dan bertambah karena kondisi masih berkepanjangan juga akhirnya sampai tinggal mempertahankan sekitar 25 persen, yaitu sekitar 10-an karyawan," kata Rizky.

Karyawan yang masih bekerja tersebut bahkan sebetulnya sudah tidak bekerja seperti hari-hari biasa. Mereka mengerjakan hal-hal yang memang merupakan rencana perjalanan jangka panjang dan jelas antreannya, seperti haji plus dan haji khusus. Itu pun sangat sedikit peminatnya.

"Terus terang minus, operasional semua minus, kita subsidi. Nah, teman-teman travel, termasuk saya sendiri, akhirnya harus memeras otaklah ya untuk melakukan bisnis-bisnis lainnya," kata Rizky.

"Kalau saya sendiri impor kurma jual kurma. Tapi, kita ketahui bersama bahwa kurma juga musiman saja, yaitu lakunya di bulan Ramadhan saja," dia menambahkan.

Untuk itu, agen travel berharap kepada pemerintah memberikan stimulus. Saat situasi yang begitu sulit agen travel harus tetap berusaha fight dan bertahan hidup dan menghidupi karyawan.

"Maka sebetulnya kami sangat berharap sekali pemerintah sudi memberikan stimulus kepada kami berupa bantuan uang tunai yang bisa membantu usaha kami," kata Rizky.

"Kita ketahui bersama mal-mal saja dibantu, hotel-hotel saja dibantu, seharusnya kami yang amat sangat terdampak oleh pandemi Covid-19 juga dibantu oleh pemerintah," kata dia.




(elk/fem)

Hide Ads