Pandemi Covid-19 melumpuhkan sektor pariwisata di Tanah Air, termasuk di kawasan tiga gili, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Warga setempat juga para bule antusias mengikuti program Vaksinasi Presisi Merdeka.
Program ini diharapkan dapat menggerakkan kembali ekonomi pariwisata saat angka Covid-19 melandai. TNI-Polri, Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (Pemkab Lotara) menyediakan 1.000 dosis vaksin Sinovac dan Astrazeneca untuk kegiatan Vaksinasi Presisi Merdeka yang diselenggarakan kemarin, Kamis (12/8) lalu.
Tercatat ada 932 warga lokal dan 68 warga asing di kawasan wisata Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air mendapat suntikan vaksin Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Program ini adalah aksi kemanusiaan, kerja kemanusiaan. Sebagai salah satu destinasi wisata, kita tahu Gili Trawangan destinasi wisata yang cukup terkenal di seantero dunia. Kami ingin Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air goes to green zone, sesuai tagline dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," kata Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal kepada wartwan, Jumat (13/8/2021).
Iqbal bersama bupati Lombok Utara dan rombongan meninjau kegiatan vaksinasi ini kemarin. Ia mengungkapkan pihaknya selama pandemi tak pernah mendengar laporan kasus positif COVID-19 dari kawasan Gili. Meski demikian, Iqbal meminta agar warga tak jemawa dan tetap mengikuti vaksinasi.
"Bayangkan tidak ada satupun masyarakat Gili yang tepapar Covid-19, apalagi ini kami lakukan vaksin. Kami akan menyambut kedatangan para wisatawan ketika pandemi melandai, kita perkuat lagi ekonomi yang ada di tengah masyarakat ini," ucap Iqbal.
Iqbal kemudian menjelaskan siapapun warga asing yang memiliki Kartu Ijin Tinggal Terbatas (KITAS) boleh ikut berpartisipasi sebagai peserta vaksinasi. Iqbal menerangkan kehadiran warga asing di Lombok turut menghidupkan perekonomian warga, baik yang membuka bisnis dan memberdayakan warga lokal sebagai tenaga kerja, maupun sebagai turis.
"Alhamdulillah, warga asing sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat di sini, juga kami layani. Penduduk asli maupun juga turis baik lokal maupun mancanegara yang memang menetap di sini, kami berikan vaksinasi. Tak perlu khawatir untuk vaksinasi dosis kedua, kami akan hadir lagi di sini," terang Iqbal.
![]() |
Iqbal menyebut Vaksinasi Presisi Merdeka adalah bukti negara hadir di tengah masyarakat dan berupaya kembali memulihkan kehidupan masyarakat yang sendi perekonomian serta kesehatannya terdampak pandemi Covid-19.
"Kami semua representasi daripada negara. Negara hadir di tengah masyarakat. Kita berada di Gili Trawangan dan sekitarnya. Insya Allah kita akan menuntaskan vaksinasi masyarakat semua yang ada di Gili Trawangan dan sekitarnya," tutur Iqbal.
"Ini komitmen dari TNI-Polri, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten untuk melindungi masyarakatnya. Kami ingin kekebalan komunal setidaknya 77 persen tercapai sehingga kita dapat memutus mata rantai. Tetapi ingat ketika sudah divaksin, masyarakat harus tetap disiplin protokol kesehatan." pungkas mantan Kadiv Humas Polri ini.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomo Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan target vaksinasi di Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air adalah 2.100 warga. Dia menargetkan 100 persen warga yang menetap di tiga Gili dalam status tervaksin lengkap.
"Program vaksinasi massal di tiga Gili kita lakukan dengan target 2.100 peserta, 100 persen dari masyarakat," kata Sandiaga yang hadir secara virtual di tengah kegiatan Vaksinasi Presisi Merdeka.
Sandiaga sempat mengapresiasi sikap humanis Iqbal terhadap warga saat mensosialisasikan kebijakan PPKM level 4.
"Bapak Kapolda NTB yang viral beberapa waktu yang lalu, pada saat videonya melakukan sosialisasi PPKM level 4, itu sangat humanis. Itu saya tunjukkan kepada teman-teman di pariwisata dan ekonomi kreatif. Bagaimana kita mestinya memberikan pemahaman terhadap PPKM level 4 dan memberikan bantuan," ujar Sandiaga.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum