Warga +62 Jangan Niru, Pria Palsukan Hasil Tes COVID Biar Bisa Liburan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Warga +62 Jangan Niru, Pria Palsukan Hasil Tes COVID Biar Bisa Liburan

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Sabtu, 14 Agu 2021 08:12 WIB
Shot of a happy family out on a morning walk together
Foto: Ilustrasi liburan (Istock)
Dallas -

Akal-akalan tes COVID-19 ternyata juga terjadi di luar negeri, tepatnya di AS. Ada pria yang memalsukan hasil tesnya jadi positif dan malah pergi liburan.

William Jordan Carter (38), pria yang berprofesi sebagai pemadam kebakaran di Dallas ditangkap polisi. Dia ditahan dengan tuduhan memalsukan hasil tes COVID-19 dirinya dan juga keluarganya.

Dikumpulkan detikTravel dari beberapa sumber, Sabtu (14/8/2021), skandal ini terungkap ketika Carter mengajukan izin cuti ke kantornya di bulan Maret, setelah dia dan istrinya mengaku positif COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seminggu kemudian, Carter memberi tahu lagi kantornya bahwa sang putri juga positif COVID-19. Oleh kantor, Carter pun diberikan cuti tambahan.

Tapi sehari sebelum dirinya masuk kantor, Carter memberi tahu lagi ke atasannya yang bernama Lauren Johnson, bahwa dirinya positif COVID-19 lagi.

ADVERTISEMENT

Ketika ditanya, Carter menjawab, dia sebenarnya belum tes, namun dia merasa mungkin sedang terinfeksi COVID-19. Namun setelah dicecar, Carter tidak bisa menunjukkan hasil tes positif COVID-19 dari istri dan juga putrinya.

Selama cuti karena mengaku terkena COVID-19, Carter tetap digaji. Total, dia menerima uang sebesar US$ 12.548 (setara Rp 180 jutaan selama dia cuti COVID-19.

Usut punya usut, uang tersebut ternyata dihabiskan Carter untuk liburan bersama dengan keluarganya di Kalahari Resort yang berada di Round Rock, Texas. Hal itu terungkap dari catatan bank milik Carter.

Dalam pernyataan resmi pengadilan, disebutkan sang atasan, Johnson sempat menginterogasi Carter. Johnson bertanya, 'Apa yang membuatmu melakukan ini?

Carter pun menjawab, "Keserakahan, saya rasa,"

Johnson mengonfirmasi lagi kepada Carter, "Apakah kamu melakukan ini supaya tidak pergi bekerja?"

"Ya," Carter menjawab pendek.

Carter pun ditahan atas tuduhan pemalsuan dan penipuan. Dia bisa bebas asal membayar tebusan sebesar USD 1.500 (setara Rp 21 jutaan). Sementara itu, Dinas Pemadam Kebakaran Dallas tempat Carter bekerja, memutuskan untuk memberikan Carter cuti administratif sampai investigasi internal selesai.




(wsw/fem)

Hide Ads