18 Gadis Yahudi Diusir dari Pesawat Gegara Makan di Luar Jamnya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

18 Gadis Yahudi Diusir dari Pesawat Gegara Makan di Luar Jamnya

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Sabtu, 14 Agu 2021 08:42 WIB
Pesawat B747 KLM
Foto: Ilustrasi pesawat KLM (Nicolas Economou/NurPhoto/Getty Images/CNN)
Amsterdam -

Rombongan gadis Yahudi ortodoks ditendang keluar dari pesawat gara-gara makan di luar jam layanan makan maskapai. Mereka dianggap melanggar protokol COVID-19.

Rombongan yang terdiri dari 18 Orang gadis Yahudi ortodoks, baru-baru ini dikeluarkan dari penerbangan Delta Airlines tujuan Amsterdam - New York. Mereka dituduh melanggar protokol keamanan COVID-19, gara-gara dengan sengaja makan di luar jam layanan makan yang sudah disediakan maskapai.

Padahal, pramugari yang bertugas sudah mengingatkan rombongan gadis Yahudi tersebut. Dikumpulkan detikTravel dari beberapa sumber, Sabtu (14/8/2021), cerita bermula ketika rombongan gadis Yahudi itu mengunjungi situs religi di Kiev, Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka naik penerbangan penghubung dari maskapai KLM Royal Dutch Airlines yang memang bermitra dengan Delta Airlines. Dalam penerbangan balik dari Kiev ke Amsterdam, rombongan gadis Yahudi itu mulai makan makanan kosher (halal) yang diberikan oleh Rabbi mereka.

Makanan kosher tersebut bukanlah makanan yang disediakan oleh pihak maskapai. Pramugari yang bertugas pun sudah mencoba memperingatkan mereka. Namun rombongan gadis Yahudi ini tetap melanjutkan kegiatan makan mereka.

ADVERTISEMENT

Situasi bertambah runyam, ketika ada seorang ibu-ibu di penerbangan itu yang minta untuk tukaran kursi dengan salah satu anggota rombongan gadis Yahudi tadi, karena ingin duduk di samping anaknya. Si gadis Yahudi itu pun mau.

Namun ternyata, oleh pramugari, ibu-ibu tadi disuruh kembali lagi ke kursinya, karena tidak sesuai dengan aturan maskapai, dimana penumpang harus duduk sesuai dengan nomor kursinya masing-masing.

Setelah tiba di Amsterdam, rombongan gadis Yahudi tadi tiba-tiba tidak diizinkan naik penerbangan lanjutan ke New York. Mereka pun terpaksa harus bermalam di bandara. Mereka baru bisa terbang ke New York pada keesokan harinya dengan penerbangan lain.

Selanjutnya ----->> Tuduhan Rabbi Kahan dan PenjelasanKLM

Tuduhan Sang Rabbi

Mneurut laporan media 1010 WCSl News, rabbi dari 18 gadis Yahudi ortodoks tersebut, Yisroel Kahan, mengklaim bahwa salah satu sekuriti maskapai KLM mencemooh gadis-gadis itu.

Pihak KLM juga berusaha untuk meminta para gadis itu membayar biaya ekstra sebesar 2.000 Euro (setara Rp 33 jutaan) agar masalah itu diselesaikan. Belum lagi mereka juga meminta fee ekstra untuk bagasi.

Beruntung mereka menolak untuk membayarkan fee tersebut. Namun dalam pernyataannya pihak KLM menyangkal klaim tersebut. Mereka malah menyebut rombongan gadis Yahudi itu tidak patuh terhadap aturan maskapai.

"Pada tanggal 20 Juli, rombongan besar penumpang dalam penerbangan KL644 dari bandara JFK New York ke Amsterdam menolak untuk mengikuti instruksi kru kami di dalam pesawat," ujar juru bicara KLM, Gerrie Brand.

"Setibanya di Amsterdam, rombongan ini kembali diperingatkan dan diberi tahu konsekuensi dari perilaku tidak patuh aturan oleh departemen keamanan KLM. Mereka juga sudah dijelaskan bahwa itu adalah peringatan terakhir," Gerrie menambahkan.

"Rombongan yang sama berangkat dari Kiev ke Amsterdam pada tanggal 5 Agustus dan lagi-lagi mereka tidak mematuhi instruksi dari kri kabin kami dan menunjukkan perilaku buruk di dalam pesawat," lanjutnya.

"Saat kedatangan, rombongan yang terdiri dari 21 orang itu dikeluarkan dari pesawat dan tidak diizinkan terbang ke New York," tutup Gerrie seperti diberitakan Daily Mail.


Hide Ads