Walau zona merah di Jawa Barat mulai berkurang, objek wisata setempat tak serta merta buka kembali. Di Kabupaten Cianjur misalnya, objek wisata masih tutup.
Pemerintah Kabupaten Cianjur masih melarang destinasi wisata di Cianjur untuk buka, pasalnya belum ada petunjuk teknis terkait pembukaan sektor wisata dalam masa perpanjangan PPKM.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, dalam petunjuk teknis (Juknis) pelaksanaan perpanjangan PPKM tidak disebutkan terkait pembukaan destinasi wisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang baru diatur itu soal izin sekolah tatap muka, untuk wisata belum ada Juknisnya," ucap Herman pada detikcom, Kamis (19/8/2021).
Oleh karena itu lanjut dia, meski Cianjur masuk dalam PPKM level 3, Pemkab belum mengizinkan wisata untuk buka. Bahkan jika ada yang membandel, Pemkab tidak akan segan memberi sanksi teguran hingga sanksi penutupan.
"Sementara belum diizinkan buka, kalau ada yang membandel kita akan sanksi," kata dia.
![]() |
Menurut Herman, jika wisata diizinkan pun tidak akan langsung dibuka secara total. Namun, dilakukan bertahap.
"Kita batasi kuotanya, mulai dari 25 persen dari kapasitas sampai nantinya dibuka total jika memang dari hasil evaluasi dan menimbulkan penyebaran atau lonjakan kasus," ungkap Herman.
"Kalau sekarang kondisinya belum memungkinkan. Kasus sekarang sedang turun, kalau tergesa-gesa buka wisata takutnya terjadi lonjakan kasus lagi," tambahnya.
Direktur Operasional PT Mitra Natura Raya Aulia Mahariza mengatakan, pihaknya mengikuti aturan pemerintah terkait PPKM dan penutupan tempat wisata.
Selama penutupan, pihaknya akan melakukan pemeliharaan tanaman dan taman. Tujuannya agar saat buka nanti, pengunjung tetap merasa aman dan nyaman saat berwisata ke Kebun Raya Cibodas.
"Kita akan mengikuti kebijakan Pemerintah terkait PPKM dan penutupan tempat wisata," pungkasnya.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit