Wow! AS Cabut, Tinggalkan 1 Triliun Dolar di Perut Bumi Afghanistan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wow! AS Cabut, Tinggalkan 1 Triliun Dolar di Perut Bumi Afghanistan

bonauli - detikTravel
Kamis, 19 Agu 2021 19:13 WIB
Taliban datang, aktivis perempuan tidak akan tinggalkan Afghanistan, apa sebabnya?
Taliban di Afghanistan (BBC World)
Kabul -

Perginya AS membuat Taliban menjadi penguasa baru Afghanistan. Hal ini memicu krisis politik dan kemanusiaan karena adanya aliran pengungsi. Tapi di balik itu Afghanistan punya potensi besar.

Afghanistan masuk dalam daftar negara termiskin di dunia. Namun pada tahun 2010, pejabat militer dan ahli geologi AS mengungkapkan bahwa negara ini memiliki deposit mineral senilai hampir USD 1 triliun.

Ini jelas akan mengubah prospek ekonomi Afghanistan secara dramatis. Dilansir dari CNN, pasokan mineral yang dimiliki adalah besi, tembaga dan emas. Semuanya tersebar di seluruh provinsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang membuat timbunan mineral ini makin spesial adalah adanya logam tanah jarang dan lithium. Afghanistan disebut-sebut sebagai salah satu penyimpanan lithium terbesar di dunia.

"Afghanistan tentu saja merupakan salah satu daerah yang kaya akan logam mulia tradisional, tetapi juga logam untuk kebutuhan ekonomi di abad ke-21," ujar Rod Schoonover, seorang ilmuwan dan pakar keamanan yang mendirikan Ecological Furutes Group.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, prospek ekonomi negara ini masih dinyatakan suram oleh pemerintahan Joe Biden. Pada tahun 2020 saja diperkirakan ada 90 persen orang Afghanistan yang hidup di bawah tingkat kemiskinan.

"Pengembangan dan diversifikasi swasta dibatasi oleh ketidaknyamanan, ketidakstabilan politik, institusi yang lemah, infrastruktur yang tidak memadai, korupsi yang meluas dan lingkungan bisnis yang sulit," menurut laporan US Congressional Research Service pada bulan Maret lalu.

Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan bahwa dibutuhkan rata-rata 16 tahun dari penemuan deposit bagi sebuah tambang untuk memulai produksi. Ini membutuhkan investasi dan pengetahuan teknis yang lebih besar.

"Saat ini, mineral hanya menghasilkan USD 1 miliar di Afghanistan per tahun. Sementara 30-40 persen telah disedot oleh korupsi, serta panglima perang dan Taliban, yang telah memimpin proyek pertambangan kecil," ujar Mosin Khan, seorang rekan senior nin residen di Dewan Atlantik dan mantan direktur Timur Tengah dan Asia Tengah di Dana Moneter Internasional.

Taliban belum resmi ditetapkan sebagai Organisasi Teroris Asing oleh Amerika Serikat. Namun Taliban belum ditempatkan pada daftar Departemen Keuangan AS tentang Teroris Global yang ditunjuk secara khusus dan daftar warga negara yang ditunjuk secara khusus.

Proyek pertambangan ini membuat nama China muncul sebagai salah satu pengembang. China sendiri diketahui mencoba untuk akrab dengan Taliban dengan mempertahankan kontak dan komunikasi.

Jika China turun tangan, akan ada kekhawatiran tentang keberlanjutan proyek pertambangan di Afghanistan mengingat rekam jejak China. "Bila penambangan tidak dilakukan dengan hati-hati, itu dapat merusak ekologis, yang merugikan segmen tertentu dari populasi tanpa banyak suara," ujar Schoonover.




(bnl/ddn)

Hide Ads