Tak Hanya Gunungkidul, Ribuan Wisatawan Maksa Masuk ke Pantai Selatan Bantul

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tak Hanya Gunungkidul, Ribuan Wisatawan Maksa Masuk ke Pantai Selatan Bantul

Pradito Rida Pertana - detikTravel
Minggu, 22 Agu 2021 18:15 WIB
Jalan Parangtritis dan Imogiri Barat Bantul ditutup selama PPKM Darurat, Rabu (7/7/2021).
Akses menuju Pantai Parangtritis yang masih disekat (Pradito Rida Pertana/detikcom)
Bantul -

Ribuan wisatawan nekat mendatangi kawasan pantai selatan Bantul hari ini. Hal itu karena longgarnya penjagaan di TPR dan banyaknya akses masuk ke kawasan pantai di bumi Projotamansari.

Koordinator Bidang Penegakan Hukum Satgas COVID-19 DIY Noviar Rahmad mengaku, hari ini menerjunkan 60 petugas ke kawasan Pantai Parangtritis. Mengingat dari laporan yang masuk, ada ribuan wisatawan yang nekat masuk ke kawasan tersebut.

"Ya memang tidak boleh buka selama PPKM, tapi kok di Parangtritis ramai, karena barusan saya di Parangtritis," katanya saat dihubungi wartawan, Minggu (22/8/2021). "Karena itu anggota saya kerahkan untuk menghalau. Karena ada sekitar 1.000 wisatawan yang nekat datang," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, hal itu karena longgarnya penjagaan di tempat pemungutan retribusi (TPR) Parangtritis. Terlebih akses menuju ke kawasan Parangtritis terbilang banyak.

Beginilah potret suasana wisata Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta pasca ditutup dua kali akhir pekan lalu guna mencegah penyebaran COVID-19, Yogyakarta, Rabu (30/6/2021).Beginilah potret suasana wisata Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta pasca ditutup dua kali akhir pekan lalu guna mencegah penyebaran COVID-19, Yogyakarta, Rabu (30/6/2021) (Pius Erlangga/detikcom)

Berbeda halnya dengan pantai-pantai di Gunungkidul yang akses masuknya lebih terbatas. Sehingga wisatawan harus berpikir dua kali untuk masuk dan mengelabui petugas yang berjaga di TPR.

ADVERTISEMENT

"Mungkin karena melihat pos tempat retribusi kosong, penyekatan jalan juga longgar, dan tak ada petugas yang berjaga membuat para wisatawan ini mulai berani masuk," ucapnya.

Menyoal tindakan terhadap wisatawan yang nekat menyambangi Parangtritis, Noviar mengaku tidak ada sanksi denda maupun hukuman fisik seperti push up. Meskipun hal tersebut dimungkinkan melalui Instruksi Gubernur DIY.

"Sanksinya hanya kami minta meninggalkan pantai saat itu juga, semua harus putar balik. Karena itu kami mohon wisatawan bersabar dulu, apalagi kasus COVID-19 di Yogyakarta masih tinggi meski trennya sekarang ada penurunan," ujarnya.

Jalan Parangtritis dan Imogiri Barat Bantul ditutup selama PPKM Darurat, Rabu (7/7/2021).Jalan Parangtritis dan Imogiri Barat Bantul ditutup selama PPKM Darurat, Rabu (7/7/2021) (Pradito Rida Pertana/detikcom)

Dihubungi terpisah, Sekretaris Dispar Bantul Annihayah mengatakan, bahwa dari pihaknya tidak ada petugas yang bertugas memutarbalikkan calon wisatawan di TPR. Menurutnya, petugas di TPR melakukan monitoring pelaksanaan protokol kesehatan di kawasan pantai selatan Bantul.

"Tidak ada aparat yang melaksanakan tugas tersebut (menghalau calon wisatawan). Mereka bertugas di posko untuk memonitor pelaksanaan protokol kesehatan di Pantai," ujarnya.

Terkait pelonggaran pintu TPR yang membuat wisatawan berbondong-bondong masuk, Anni mengaku karena TPR berada di jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul. Terlepas dari hal tersebut, pihaknya tidak menyarankan wisawatan untuk masuk ke kawasan wisata.

"Kan kita tidak bermaksud mempersilakan. Dibuka (TPR Parangtritis) karena statusnya jalan nasional yang menghubungkan 2 Kabupaten, sehingga tetap buka," katanya.

Sementara itu, Kepala Dispar Bantul Kwintarto Heru Prabowo tak kunjung merespon saat dikonfirmasi terkait banyaknya wisatawan yang memasuki kawasan Pantai Parangtritis.

Sedangkan Kepala Satpol PP Kabupaten Bantul Yulius Suharta mengatakan, bahwa selama ini dari tim Gakkum tetap menjadikan wilayah objek wisata sebagai pantauan penerapan prokes. Namun demikian untuk pantauan rutin diharapkan dari masing-masing pengelola wisata berperan secara aktif.

"Penyekatan dilakukan di saat momentum-momentum tertentu, semisal Pantai Parangtritis saat 1 Suro. Untuk penyekatan dilakukan bersama dengan jajaran Polres dan OPD terkait," ucapnya.

"Tapi prinsipnya untuk tetap dipahami bahwa selama PPKM objek wisata masih merupakan areal yang ditutup sementara," lanjut Yulius.

Obwis Bantul masih tutup sementara waktu

Diberitakan sebelumnya, perpanjangan PPKM level 4 membuat seluruh objek wisata (obwis) di Kabupaten Bantul tutup hingga tanggal 23 Agustus. Selama penutupan tersebut, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul berupaya mengajukan data pelaku wisata ke Dinas Sosial Bantul agar mendapatkan bantuan.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, bahwa selama PPKM level 4 obwis di Bantul masih tutup sementara. Namun, ada sejumlah kelonggaran untuk rumah makan hingga tempat ibadah.

"Sementara untuk tempat wisata tetap kita tutup. Tapi untuk penyekatan akan kita cabut, restoran boleh buka secara terbatas dan kegiatan di rumah ibadah juga mulai dilonggarkan," katanya saat ditemui wartawan di Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, Selasa (17/8/2021).




(rdy/rdy)

Hide Ads