China secara resmi mengizinkan sebuah keluarga memiliki tiga anak secara legal. Sebelumnya, China secara tegas membatasi hanya dua anak per keluarga.
Dikutip dari AP, Senin (23/8/2021), Badan Legislatif China mengetuk palu perubahan Undang-Undang Kependudukan dan Keluarga Berencana pada Jumat (20/8). Perubahan kebijakan itu diumumkan pada Mei tahun ini. Pembaruan itu dibuat setelah enam tahun aturan sebelumnya berlaku.
Mulai 2015, satu keluarga di China diizinkan untuk memiliki maksimal dua anak. Kebijakan ini dibuat setelah meluasnya kekhawatiran soal angkatan kerja yang menua dan stagnansi ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aturan itu merupakan amandemen dari Undang-undang pemerintah China yang cuma membolehkan satu keluarga memiliki satu anak sejak 1980.
Aturan itu dijalankan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Dalam prosesnya, kebijakan satu anak diklaim sebagai keberhasilan dalam mencegah 400 juta kelahiran tambahan di China yang awet sebagai negara dengan penduduk terpadat di dunia.
Baca Juga: 10 Negara dengan Jumlah Penduduk Terbanyak di Dunia, Ada China, India, dan Indonesia
Aturan tersebut dilaksanakan dengan ketat dan tegas. Siapapun yang melanggar diancam denda hingga kehilangan pekerjaan, bahkan mengarah pada aborsi paksa.
Kebijakan itu membuat keluarga China pilih-pilih jenis kelamin anak. Karena secara tradisi anak laki-lagi dinilai lebih berharga, orang tua banyak yang mengorbankan calon bayi perempuan. Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan besar dalam rasio jenis kelamin.
Aturan hanya boleh memiliki satu anak itu membuat rata-rata jumlah anak dari satu ibu turun dari di atas enam anak pada 1960-an menjadi di bawah tiga pada 1980.
Sementara itu jumlah orang usia kerja di China juga turun selama dekade terakhir dan populasi hampir tidak tumbuh.
Dalam sensus per 10 tahunan mencatatkan jumlah penduduk China meningkat menjadi 1,411 miliar orang pada 2020, naik 72 juta dari 2010.
Statistik menunjukkan 12 juta bayi lahir tahun lalu, namun angka ini turun 19 persen dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 14,6 juta jiwa.
Sementara itu, penduduk China di atas 60 tahun sudah mencapai 264 juta, menyumbang 18,7 persen dari total penduduk itu pada tahun 2020 atau 5,44 persen lebih tinggi dari tahun 2010.
Pada saat yang sama, jumlah penduduk usia kerja turun menjadi 63,3 persen dari total 70,1 persen per tahun.
Pergeseran ke aturan dua anak menyebabkan lonjakan sementara dalam jumlah kelahiran, tetapi efeknya segera mereda karena jumlah kelahiran terus menurun. Itu disebabkan oleh banyak wanita yang memutuskan untuk tidak memulai keluarga.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!