Tiru China Dulu, India Akan Batasi Keluarga Punya Dua Anak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tiru China Dulu, India Akan Batasi Keluarga Punya Dua Anak

Femi Diah - detikTravel
Sabtu, 17 Jul 2021 16:24 WIB
Varanasi cityscape. The city is on the banks of river Ganga. Boats waiting at the ghats. pictured here is Munshi ghat. There are numerous ghats throughout the length of riverbanks.

Varanasi@ Uttar Pradesh is one the oldest living heritage cities of world and called spiritual capital of India. Though the city and its people have adopted new times, but still much of city has preserved the old charm. A unique mixture of old and modern times attracts travellers from all over the world.
Photo taken at Munshighat, Varanasi, Uttar Pradesh on 11/17/2018
Ilustrasi Uttar Pradash Foto: Getty Images/Suprabhat Dutta
Jakarta -

India mulai memperhitungkan untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk. Pada Hari Populasi Dunia pada 11 Juli, India mengusulkan pembatasan maksimal dua anak dalam satu keluarga.

Dikutip dari Insider, rencana itu diumumkan di dua negara bagian, Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India yang berpenduduk lebih dari 240 juta orang, dan Assam, di timur laut India.

Usulan kebijakan di Uttar Pradesh dituangkan dalam rancangan undang-undang "Kebijakan Populasi Baru". Di dalamnya, di antaranya terdapat poin usulan pemberian penghargaan kepada warga yang memiliki dua anak dan menghukum mereka yang memiliki lebih dari dua anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang paling mencolok dalam RUU itu adalah pasangan dengan dua anak kemudian sukarela sterilisasi akan mendapatkan insentif. Jika salah satu anggota pasangan melakukan sterilisasi sukarela, keluarga tersebut dapat memperoleh berbagai manfaat termasuk potongan pajak, subsidi untuk pembelian rumah, dan menerima uang kembali untuk tagihan listrik dan utilitas mereka.

Poin lainnya, mereka yang memiliki lebih dari dua anak dilarang menerima subsidi pemerintah, melamar pekerjaan di pemerintah daerah, dan mencalonkan diri untuk jabatan politik dalam pemilihan lokal.

ADVERTISEMENT

"Peningkatan populasi adalah akar masalah, termasuk ketimpangan yang terjadi di masyarakat. Pengendalian populasi adalah syarat utama untuk pembentukan masyarakat yang maju," tulis Ketua Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath di Twitter pada 11 Juli.

"Marilah kita pada Hari Kependudukan Sedunia berikrar untuk menyadarkan diri kita sendiri dan masyarakat akan masalah-masalah yang timbul dari pertambahan penduduk," dia menambahkan.

Rancangan Undang-Undang tentang pengendalian populasi di Uttar Pradesh terbuka untuk konsultasi publik hingga 19 Juli. Nantinya, RUU tersebut akan dipindahkan ke majelis legislatif Uttar Pradesh untuk dibaca dan diperdebatkan sebelum ditetapkan menjadi UU.

Sementara itu, di Assam, dengan penduduk 36 juta orang, menteri utama negara bagian Himanta Biswa Sarma mengumumkan tengah mengembangkan peta "stabilisasi populasi".

Sarma mengisyaratkan bahwa ia akan memperkenalkan rencana untuk menjadikan memiliki dua anak sebagai norma, dengan menahan subsidi dan tunjangan lainnya bagi mereka yang memilih untuk memiliki lebih dari dua anak. Assam pada tahun 2016 mencatat tingkat kesuburan 2,3 anak per keluarga, per statistik dari pemerintah India.

"Ledakan penduduk di beberapa bagian Assam telah menjadi ancaman nyata bagi pembangunan negara bagian," kata Sarma.

India tercatat menjadi negara dengan penduduk paling banyak di dunia, cuma kalah dari China. Merujuk laporan UNICEF pada 2019, dengan pertumbuhan populasi yang tinggi, India diperkirakan akan menyalip China sebagai negara terpadat di dunia pada tahun 2027.

UNICEF memperkirakan sekitar 25 juta anak lahir setiap tahun di India, terhitung seperlima dari kelahiran tahunan dunia. Sebagian besar pertumbuhan populasi yang pesat ini terjadi di Uttar Pradesh, yang--andai dianggap sebagai sebuah negara--akan menjadi negara terbesar kelima di dunia, tepat di belakang AS dan Indonesia.




(fem/ddn)

Hide Ads