Keberadaan desa wisata diprediksi bakal menjadi destinasi wisata favorit bagi wisatawan saat pintu pariwisata dibuka. Hal itu lantaran wisatawan ke depan bakal memilih wisata alam terbuka.
"Desa wisata ini adalah potensi yang sangat besar di masa pandemi khususnya menjadi potensi destinasi yang dikunjungi ke depannya," kata Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Provinsi Bali I Made Mendra Astawa saat dihubungi detikTravel, Minggu (22/8/2021).
"Mengingat pariwisata new normal inilah mereka (wisatawan) akan lebih banyak mencari tempat baru dan bersosialisasi dengan masyarakat lewat alam terbuka," imbuh Mendra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam upaya menyiapkan berbagai desa wisata di Bali, Mendra mengaku sudah melakukan kerja sama melalui nota kesepahaman atau memorandum of understanding dengan beberapa universitas dan berbagai pemangku kepentingan. Hal itu dilakukan guna bersama-sama menyiapkan sumber daya manusia dan infrastruktur di desa wisata.
Mendra menuturkan, di Bali sebenarnya terdapat 179 desa wisata yang sudah memiliki surat keputusan dari bupati/wali kota. Dari 179 tersebut, sangat terbatas sekali desa wisata yang masuk dalam kategori mandiri.
Karena itu, pembangunan desa wisata di Bali ke depan dilakukan dengan menggali serta melestarikan semua aspek budaya dan kehidupan sosial masyarakat. Pembangunan ini diharapkan tidak berpikir 100 persen tentang pariwisata, tetapi berupaya untuk mengangkat usaha-usaha ekonomi kreatif yang ada di desa.
"Itu (usaha ekonomi kreatif) dibantu dikemas, dipromosikan melalui sosial media dan lain-lain. Ketika produk itu sudah dikenal, mereka (wisatawan) akan datang sendiri ke desa itu. Itulah yang disebut dengan berwisata," terang Mendra.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!