Jakarta Masuk Peringkat 50 Besar Kota Paling Aman di Dunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jakarta Masuk Peringkat 50 Besar Kota Paling Aman di Dunia

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Senin, 23 Agu 2021 19:26 WIB
HUT DKI Jakarta Ke-494, Ini Filosofi Tema dan Logo
Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom
Jakarta -

Media The Economist kembali merilis daftar kota paling aman di dunia tahun 2021. Nama Jakarta pun masuk ke dalam peringkat 50 besar dunia.

Setiap tahunnya, The Economist Intelligence Uni atau EIC merilis daftar Safe Cities Index atau daftar kota aman di dunia. Dimana ada 60 kota yang diteliti, menggunakan 76 indikator yang terbagi lagi ke dalam 5 pilar utama.

Adapun dikutip detikTravel dari situs resminya, Senin (23/8/2021), kota teraman di dunia tahun ini diraih oleh Kopenhagen dengan raihan poin 82,4 dari 100. Kemudian diikuti oleh Toronto di peringkat kedua serta Singapura di peringkat ketiga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

The Economist Intelligence Unit atau EIC tahun 2021.Index kota teraman versi The Economist Intelligence Unit atau EIC tahun 2021 (dok The Economist)

Daftar itu juga disusul oleh sejumlah kota di Asia Pasifik seperti Sydney (4), Tokyo (5), Hong Kong dan Melbourne di peringkat 8. Adapun daftar tahun ini sejatinya tak banyak berubah, melainkan terjadi pergeseran di posisi puncak yang sebelumnya cukup dominan.

Berikut daftar lengkap 10 kota teraman di dunia tahun ini:

1. Kopenhagen, Denmark
2. Toronto, Kanada
3. Singapore
4. Sydney, Australia
5. Tokyo, Jepang
6. Amsterdam, Belanda
7. Wellington, Selandia Baru
=8. Hong Kong
=8. Melbourne, Australia
10. Stockholm, Swedia

ADVERTISEMENT

Walau tak masuk daftar 10 besar, nama Jakarta tercatat masuk ke daftar 46 kota paling aman di dunia tahun ini. Namun, masih di bawah negara tetangga seperti Singapura, Hong Kong, Seoul atau Bangkok.

Senior editor EIU dan editor SCI 2021 Naka Kondo mengatakan, bahwa para ahli telah menyebut bagaimana COVID-19 telah mengubah konsep keselamatan perkotaan. Keamanan digital juga sekarang mendapatkan prioritas yang lebih tinggi. Sebab, banyak pekerjaan dan transaksi perdagangan kini berpindah ke online.

"Kota-kota di dunia harus beradaptasi dengan perubahan dramatis dalam hal pola perjalanan warganya, juga bagaimana mengatasi perubahan pola kejahatan digital, serta bagaimana penduduk dan pejabat perkotaan bertanggung jawab terhadap keselamatan lingkungan warganya terkait krisis Covid-19," ungkapnya.




(rdy/ddn)

Hide Ads