Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar terhenti karena pandemi virus Corona. Gubernur Jabar Ridwan Kamil optimistis meresmikan masjid terapung di Gedebage, Bandung tahun depan.
Pembangunan Masjid Al Jabbar dihentikan selama 1,5 tahun karena terimbas badai COVID-19. Artinya, pembangunan molor dari jadwal yang direncanakan, seharusnya rampung tahun ini.
"Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar bisa kembali dilanjutkan setelah 1,5 tahun terhenti selama pandemi covid ini," tulis Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam akun Instagramnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekerjaan konstruksi masjid dengan konsep terapung itu dikerjakan oleh konsorsium kontraktor Adhi Karya dan HK. Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengatakan Masjid Al Jabar bakal dilengkapi dengan Museum Rasulullah dan Museum Al Quran di lantai dasarnya.
Selain itu, masjid dengan kapasitas 60 ribu jemaah itu rencananya memiliki Museum Asmaul Husna, Museum Sejarah Islam Indonesia, dan Museum Sejarah Islam Jawa Barat.
Rencananya, area masjid juga dilengkapi dengan fasilitas manasik haji. Juga, penginapan, perpustakaan, ruang pertemuan.
"Jika Allah lancarkan urusan, Insya Allah bisa diresmikan di akhir tahun depan," ujar Kang Emil.
Masjid Al Jabbar berdiri di atas lahan seluas 25,9 hektare. Sebelum proyek dihentikan, pembangunan Masjid Raya Al Jabbar sudah memasuki tahap ketiga yang meliputi pekerjaan detail eksterior dan interior, seperti taman, air mancur, dan fasilitas untuk difabel.
Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat Koswara mengatakan, sebelum wabah, dana yang dialokasikan untuk penyelesaian masjid yang dibangun di atas embung itu mencapai Rp 360 miliar.
"Karena teralokasikan Rp 31,5 miliar dari kebutuhan 360 miliar, sisanya kita geser ke tahun depan juga," kata Koswara, Selasa 23 Juni 2020.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda