Perpanjangan PPKM terus membuat pelaku sektor perhotelan dan restoran merana. Di DI Yogyakarta misalnya, sudah ada puluhan yang jadi korban.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyebut, dulu hotel dan restoran yang tutup di kisaran 50-an. Kini jumlah bertambah menjadi 72.
"Yang tutup permanen secara lisan kepada ketua ada 72 hotel dan restoran yang menyatakan tutup permanen. Ini dampaknya luar biasa," kata Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono, saat dihubungi detikcom, Jumat (27/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deddy mengatakan, dari 72 itu rinciannya yakni 42 hotel dan sisanya restoran.
"Kebanyakan itu hotel non-bintang dan ada yang bintang. Restoran kebanyakan restoran kecil atau rumah makan kecil," ungkapnya.
Deddy menyoroti dampak PPKM yang tak hanya membuat restoran dan hotel tutup permanen. Namun, berujung pada dirumahkannya karyawan hotel dan restoran.
"Yang dirumahkan yang dulu karyawan kita awal pandemi hanya 30 persen. Sekarang sudah mencapai 60-70 persen yang dirumahkan," sebutnya.
Di DI Yogyakarta, saat ini mall sudah mulai uji coba pembukaan. Bagi Deddy, hal ini bisa jadi angin segar untuk pariwisata. Walaupun hingga saat ini, pembukaan mal belum berdampak signifikan terhadap okupansi hotel.
"Mal dibuka itu berdampak dengan image. Orang kalau mau ke Yogya ada keperluan bisnis bisa ke mall karena objek wisata sudah tertutup," pungkasnya.
Sesuai dengan kata Deddy, objek wisata di DI Yogyakarta memang masih tutup sementara walau sudah turun level dari sebelumnya berada di tingkat 4. Faktanya, Menparekraf Sandiaga menyebutkan kalau hanya objek wisata di level 2 yang diperbolehkan buka kembali.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol