Pelaku Wisata Bantul Soal Syarat Aplikasi PeduliLindungi: Bikin Repot!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pelaku Wisata Bantul Soal Syarat Aplikasi PeduliLindungi: Bikin Repot!

Pradito Rida Pertana - detikTravel
Minggu, 29 Agu 2021 18:40 WIB
Meski masa PPKM belum usai dan objek wisata belum dibuka, namun warga sudah kangen piknik. Mereka berbondong-bondon datangi pantai Parangtritis.
Foto: Ilustrasi wisata Bantul (Gatot Jatmiko/detikcom)
Bantul -

Pemerintah mewajibkan masyarakat menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat berwisata. Pelaku wisata di Bantul nilai malah bikin repot!

Mereka mengaku lebih memilih kartu vaksin sebagai syarat daripada aplikasi PeduliLindungi. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jabal Kelor atau yang menaungi Puncak Sosok Rudi Haryanto mengatakan, bahwa penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat berwisata akan sulit teralisasi. Mengingat kewajiban wisatawan mengisi aplikasi Visiting Jogja saja masih sulit terealisasi.

"Jangan samakan dengan mall yang bisa gunakan PeduliLindungi. Karena kalau ke tempat wisata di pedesaan malah bikin repot wisatawan dan petugas lapangan," katanya saat dihubungi wartawan, Minggu (29/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlebih, kata Rudi, tidak semua pengunjung memiliki smartphone. Selain itu pengunjung yang memiliki smartphone belum tentu bisa mengakses aplikasi PeduliLindungi.

"Karena itu lebih efisien kalau wisatawan cukup menunjukkan kartu vaksin saja. Tapi masalahnya wisatawan usianya dibawah 12 tahun tentu tak bisa menunjukkan kartu vaksin, padahal mereka diajak orangtuanya berwisata," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, Rudi mengaku akan mengikuti peraturan yang berlaku. Karena saat ini pihaknya tidak memiliki pemasukan dan berharap sektor wisata kembali bisa beroperasi lagi.

"Tapi kami minta aturan yang simpel saja baik buat pelaku wisata dan wisatawan. Toh orang kalau ingin berwisata juga sudah pasti mereka dalam kondisi sehat. Karena kalau sakit tidak mungkin berwisata, apalagi yang terpapar COVID-19 pasti menjalani isolasi," ucapnya.

Senada dengan Rudi, Ketua Koperasi Notowono yang mengelola sejumlah objek wisata di Kapanewon Dlingo Purwo Harsono mengatakan, bahwa sudah ada sosialisasi rencana pemberlakukan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat berwisata. Namun menurutnya hal itu baru sebatas rencana saja.

"Kemarin ada zoom meeting dengan Dinas Pariwisata Bantul dan sejauh ini baru rencana belum akan diterapkan karena pembukaan objek wisata sesuai keinginan Gubernur DIY setelah 80 persen penduduk DIY tervaksin," katanya.

Selanjutnya --->> Bikin Repot Petugas Lapangan

Merepotkan Petugas di Lapangan

Terkait rencana tersebut, pria yang kerap disapa Ipung ini mengaku penerapan aplikasi PeduliLindungi bagi wisatawan akan merepotkan petugas di lapangan. Mengingat tidak semua wisatawan memiliki smartphone.

"Wisatawan itu beragam, ada yang dari kota dari pelosok, dari luar daerah. Apakah kalau tidak punya aplikasi PeduliLindungi kita akan menolak kedatangan wisatawan yang sudah jauh-jauh ingin berwisata," ujarnya.

Karena itu, Ipung juga meminta agar syarat aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat berwisata diganti dengan menunjukkan bukti vaksinasi berupa kartu vaksin. Menurutnya saat ini yang dibutuhkan masyarakat adalah aturan yang simpel dan mengena, bukan aturan yang malah menyulitkan masyarakat.

"Kalau kita usul yang sederhana saja, cukup menunjukkan kartu vaksin. Jadi jangan ribet-ribetlah membuat aturan, toh dari awal sampai PPKM ini berlangsung tidak ada klaster COVID-19 di objek wisata," ujarnya.

Apalagi hampir 80% pelaku wisata di Kapanewon Dlingo sudah tervaksinasi. Selain itu, pengelola objek wisata sebenarnya sudah melaksanakan CHSE atau Cleanliness (kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (keamanan) Enviroment Suitainability (kelestarian lingkungan hidup).

"Kalau kita CHSE sudah siap wisatawan cukup menunjukkan kartu vaksin saja. Wong meminta wisatawan menunjukkan kartu vaksin pasti nantinya ada masalah di lapangan," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah mewajibkan masyarakat menggunakan aplikasiPeduliLindungi sebagai syarat beraktivitas khususnya di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf).DisparBantul menilai tidak semua wisatawan memilikismartphone, dan mengusulkan kepadaDisparDIY terkait penggunaan kartu vaksinasi sebagai syarat kegiatanparekraf.

Kepala Dispar Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, bahwa pihaknya tengah membahas dengan Dispar DIY terkait aturan penggunaan aplikasi PeduliLindungi bagi wisatawan. Bahkan, pihaknya mengusulkan penggunaan kartu bukti vaksinasi sebagai alternatif aplikasi PeduliLindungi.

"Saat ketemu kemarin saya menawarkan pak Singgih (Kepala Dispar DIY), kalau nanti ada kesulitan di lapangan terkait PeduliLindungi saya nawar yang penting punya wisatawan punya bukti divaksin atau menunjukkan kartu vaksin," katanya saat dihubungi detikcom, Jumat (27/8/2021).

Bukan tanpa alasan, hal itu karena tidak semua wisatawan memiliki smartphone dan menginstal aplikasi PeduliLindungi. Namun, untuk kartu bukti vaksinasi pasti masyarakat telah mengantonginya.

"Kita cari solusi karena tidak semua punya smartphone, kalau sertifikat vaksin kan punya semua," ujarnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Deretan Aplikasi Kencan Paling Banyak Dipakai di Dunia"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)

Hide Ads