Terancam Abrasi, Konservasi Penyu Pantai Trisik Kulon Progo Butuh Direlokasi

Jalu Rahman Dewantara - detikTravel
Senin, 30 Agu 2021 20:50 WIB
Kulon Progo -

Tempat konservasi penyu di Pantai Trisik, Kapanewon Galur, Kulon Progo, DIY, terancam rusak oleh abrasi sehingga perlu segera direlokasi. Saat ini jarak antara lokasi konservasi dengan bibir pantai hanya berkisar 5 meter.

"Konservasi penyu sekarang berada di ambang abrasi, cuman tinggal 5 meter ini sudah hancur. Jadi kita dari kelompok konservasi mohon pihak-pihak terkait dalam hal ini pemerintah provinsi maupun kabupaten, untuk memikirkan pemindahan tempat konservasi penyu, karena ini sangat mendesak," ucap Ketua Kelompok Konservasi Penyu Abadi Trisik, Jaka Samudra saat ditemui di Pantai Trisik, Senin (30/8/2021).

Joko mengungkapkan jarak antara tempat penetasan penyu ke pantai dulunya mencapai 1 km. Namun sejak 3 tahun lalu, abrasi memangkas jarak, sehingga kini tinggal berkisar 5 meter.

Kondisi tempat konservasi penyu abadi Trisik yang terancam abrasi, Senin (30/8/2021). Foto: Jalu Rahman Dewantara / detikcom

Menurut Jaka abrasi yang mengancam tempat konservasi ini tergolong parah. Ia khawatir dalam kurun waktu 2 hingga 3 bulan ke depan, abrasi mencapai tempat konservasi tersebut. Karena itu langkah relokasi ke tempat yang lebih aman jadi pilihan yang perlu direalisasikan.

"Ini sangat parah, sudah kena ini. Ini gak nyampe dua tiga bulan kena ini," ucapnya.

Jaka mengetakan hingga kini ancaman abrasi belum jadi perhatian pemerintah. Dulu kata dia sudah ada wacana untuk relokasi, tetapi belum ada realisasi. "Dari dulu ada informasi mau dipindah, tapi sampai sekarang belum ada realisasinya," ucapnya.

Jaka mengatakan sumber pendanaan tempat konservasi ini berasal dari swadaya anggota kelompok. Selain itu juga ada bantuan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta. Dana yang terhimpun dicairkan untuk memenuhi kebutuhan tempat konservasi, seperti pengadaan akuarium dan membayar listrik.

Kondisi tempat konservasi penyu abadi Trisik yang terancam abrasi, Senin (30/8/2021). Foto: Jalu Rahman Dewantara / detikcom

Sebagai informasi pada tahun ini ada penurunan jumlah tukik yang dirawat kelompok konservasi Penyu Abadi Trisik. Jika pada tahun lalu, ada sekitar 6.700, sekarang hanya 1.800.

"Tahun kemarin ada 67 sarang (tempat telur), yang jumlahnya kisaran 6.700 tukik. Sekarang turun 18 sarang, atau sekitar 1.800 an tukik. Kemungkinan penurunan disebabkan karena faktor cuaca yang membuat suhu di kawasan pantai menjadi dingin," jelas Jaka.




(pin/pin)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork