Indonesia getol mengembangkan wisata halal dan produk halal. Diyakini menjadi nilai lebih RI di mata dunia, mimpi atau potensi?
Indonesia berpredikat sebagai negara muslim terbesar di dunia. Dari sisi konsumen, warga Indonesia juga menjadi yang terbesar sebagai konsumen produk halal terbesar di dunia.
Fakta itu yang dianggap menjadi potensi besar untuk mengembangkan produk dan wisata halal. Sebabnya, saat ini Indonesia cuma ada di urutan kelima produsen produk halal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan laporan The State of Global Islamic Economy Report 2019-2020, negara produsen produk halal secara beruntun ditempati oleh Malaysia, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrian, dan Arab Saudi.
"Bagaimana bisa negara dengan konsumsi produk halal terbesar di dunia hanya menjadi produsen produk halal kelima," kata Direktur Internasional dan Hubungan Antar Lembaga PT Soka Cipta Niaga yang bergerak di bidang inner fashion, kaus kaki, dan sarung tangan, Helma Agustiawan, dalam Muharram Marketing Festival 2021 oleh Markplus.
"Meskipun sebagian besar di sektor makanan, tetapi ke depan kita bisa melampaui negara-negara tersebut dengan food dan fashion," Helma menambahkan.
PT Soka merupakan produsen kaos kaki bersertifikat halal pertama di dunia. Biasanya, produk halal identik dengan bahan makanan, namun kini bahan pakaian juga menarik perhatian konsumen.
"Sejak 2015, alhamdulillah, kami mendapat sertifikasi halal untuk produk tekstil bahkan untuk kaos kaki pertama di dunia, itu kalau dari MUI ya, karena kalau dari MUI kami baru mensertifikasi produk kaos kaki, yang notabene rata-rata kalau halal berhubungan dengan makanan," kata Helma.
Helma menyebut halal dalam fashion pendekatannya bukan ke agama, tetapi halal itu terkait higienitas, produk yang premium, dan ketenangan konsumen saat menggunakan produk.
Selain soal halal, produk fashion Indonesia sudah seharusnya eco-friendly, ramah lingkungan.
"Sertifikat halal untuk produk-produk fashion kita yang akan jadi pembeda, ini yang akan jadi kekuatan, value kita dibanding dengan produsen dari negara lain," kata Helma.
PT Soka Cipta Niaga berupaya untuk memasuki pasar Afrika Barat, setelah berhasil merambah ke Singapura, Malaysia, Thailand bagian selatan, dan Brunei Darussalam.
"Kami diminta perintah untuk masuk ke wilayah Timur tengah dan Afrika, karena Afrika juga pasar nontradisional yang ingin dikembangkan oleh pemerintah," kata Helma.
Perusahaan ini juga membuat tour and travel. Salah satu destinasinya adalah Turki.
(elk/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan