Pandemi Covid-19 mengubah kebiasaan traveler. Kini, mereka lebih mementingkan kebersihan hotel dan objek wisata dibandingkan dengan harga.
Dari rilis yang diterima detikcom, Sabtu (4/9/2021) Pegipegi survei kepada lebih dari 1000 pelanggannya pada 22-29 Juli 2021. Survei itu dilakukan untuk mengetahui kebiasaan masyarakat melancong setelah lebih dari satu tahun pandemi virus Corona.
Metodologi pengumpulan data itu dilakukan melalui survei email dengan lebih dari 1.000 pelanggan Pegipegi di seluruh Indonesia. Dengan komposisi 37% responden berumur 31-40 tahun, 36,9% responden adalah 21-30 tahun, 24,9% responden adalah di atas 40 tahun, dan 1,2% responden adalah berumur di bawah 20 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei meliputi adaptasi, preferensi, hingga kebiasaan baru yang muncul untuk melakukan traveling secara aman saat pandemi. Hasil survei itu menunjukkan banyak temuan menarik dari kebiasaan baru masyarakat.
Di tengah pandemi ini, empat dari lima orang yang melakukan traveling selama pandemi sudah melakukan vaksinasi minimal dengan dosis pertama.
Masyarakat yang melakukan traveling ini mayoritas didorong oleh tujuan untuk berwisata sebanyak 63%, lalu dilanjutkan oleh kunjungan keluarga sebesar 50% dan sisanya merupakan perjalanan bisnis. Wisata ini pun lebih banyak dilakukan dengan destinasi ke luar kota (87%) dibandingkan dengan di dalam kota (38%) dan luar negeri (3%).
Perubahan dalam konteks kebiasaan traveler dapat terlihat dari kecenderungan dalam memilih transportasi sebelum dan setelah pandemi.
Sebelum pandemi, pertimbangan terbesar dalam memilih transportasi adalah harga serta kenyamanan. Namun, setelah pandemi, pertimbangan pertama merupakan bagaimana transportasi tersebut menerapkan protokol kesehatan, lalu disusul oleh harga dan kenyamanan.
Pola yang sama juga dapat terlihat dari alasan pemilihan hotel yang turut berubah. Sebelum pandemi, poin utama yang dipertimbangkan adalah harga lalu disusul oleh lokasi dan fasilitas.
Sedangkan di masa pandemi, masyarakat lebih mengutamakan hotel yang menerapkan protokol kesehatan, disusul oleh harga, dan pemilihan area yang minim kasus COVID-19. Fakta itu menunjukkan bahwa harga tidak lagi menjadi prioritas utama saat memesan transportasi dan hotel.
Dari perubahan itu, dapat dibuktikan terdapat behaviour shifting ketika melakukan traveling. Ditemukan bahwa 99,9% kebiasaan baru masyarakat selama pandemi adalah memperhatikan kebersihan di hotel atau destinasi wisata.
Fakta ini dibarengi dengan kebiasaan baru masyarakat yang paling sering dilakukan saat traveling yaitu, memperhatikan kebersihan dengan mencuci tangan, sanitasi barang serta mandi saat sampai hotel (81%). Disusul oleh kebiasaan untuk selalu membawa hand sanitizer (61%) dan melakukan 5M (58%).
Halaman berikutnya >>> Kebiasaan baru traveler dalam penggunaan Agen Travel Online:
Simak Video "Video: Ada Long Weekend Pekan Ini, Siap-siap Traveling"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol