Terbaru! Kebersihan Hotel dan Destinasi di Atas Segalanya buat Traveler

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Terbaru! Kebersihan Hotel dan Destinasi di Atas Segalanya buat Traveler

Syanti Mustika - detikTravel
Sabtu, 04 Sep 2021 11:43 WIB
Group of smiling multiracial friends wearing masks standing in city and taking selfie on smartphone while spending time together in summer on Lanzarote
Foto: Getty Images/iStockphoto/Juan_Algar
Jakarta -

Pandemi Covid-19 mengubah kebiasaan traveler. Kini, mereka lebih mementingkan kebersihan hotel dan objek wisata dibandingkan dengan harga.

Dari rilis yang diterima detikcom, Sabtu (4/9/2021) Pegipegi survei kepada lebih dari 1000 pelanggannya pada 22-29 Juli 2021. Survei itu dilakukan untuk mengetahui kebiasaan masyarakat melancong setelah lebih dari satu tahun pandemi virus Corona.

Metodologi pengumpulan data itu dilakukan melalui survei email dengan lebih dari 1.000 pelanggan Pegipegi di seluruh Indonesia. Dengan komposisi 37% responden berumur 31-40 tahun, 36,9% responden adalah 21-30 tahun, 24,9% responden adalah di atas 40 tahun, dan 1,2% responden adalah berumur di bawah 20 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Survei meliputi adaptasi, preferensi, hingga kebiasaan baru yang muncul untuk melakukan traveling secara aman saat pandemi. Hasil survei itu menunjukkan banyak temuan menarik dari kebiasaan baru masyarakat.

Di tengah pandemi ini, empat dari lima orang yang melakukan traveling selama pandemi sudah melakukan vaksinasi minimal dengan dosis pertama.

ADVERTISEMENT

Masyarakat yang melakukan traveling ini mayoritas didorong oleh tujuan untuk berwisata sebanyak 63%, lalu dilanjutkan oleh kunjungan keluarga sebesar 50% dan sisanya merupakan perjalanan bisnis. Wisata ini pun lebih banyak dilakukan dengan destinasi ke luar kota (87%) dibandingkan dengan di dalam kota (38%) dan luar negeri (3%).

Perubahan dalam konteks kebiasaan traveler dapat terlihat dari kecenderungan dalam memilih transportasi sebelum dan setelah pandemi.

Sebelum pandemi, pertimbangan terbesar dalam memilih transportasi adalah harga serta kenyamanan. Namun, setelah pandemi, pertimbangan pertama merupakan bagaimana transportasi tersebut menerapkan protokol kesehatan, lalu disusul oleh harga dan kenyamanan.

Pola yang sama juga dapat terlihat dari alasan pemilihan hotel yang turut berubah. Sebelum pandemi, poin utama yang dipertimbangkan adalah harga lalu disusul oleh lokasi dan fasilitas.

Sedangkan di masa pandemi, masyarakat lebih mengutamakan hotel yang menerapkan protokol kesehatan, disusul oleh harga, dan pemilihan area yang minim kasus COVID-19. Fakta itu menunjukkan bahwa harga tidak lagi menjadi prioritas utama saat memesan transportasi dan hotel.

Dari perubahan itu, dapat dibuktikan terdapat behaviour shifting ketika melakukan traveling. Ditemukan bahwa 99,9% kebiasaan baru masyarakat selama pandemi adalah memperhatikan kebersihan di hotel atau destinasi wisata.

Fakta ini dibarengi dengan kebiasaan baru masyarakat yang paling sering dilakukan saat traveling yaitu, memperhatikan kebersihan dengan mencuci tangan, sanitasi barang serta mandi saat sampai hotel (81%). Disusul oleh kebiasaan untuk selalu membawa hand sanitizer (61%) dan melakukan 5M (58%).

Halaman berikutnya >>> Kebiasaan baru traveler dalam penggunaan Agen Travel Online:

Selain perubahan kebiasaan ketika berada pada lokasi destinasi, perubahan juga terlihat dari pemanfaatan fitur dalam Online Travel Agent (OTA).

Fitur yang dianggap paling penting oleh masyarakat selama traveling di kala pandemi adalah:

1. Tiket yang bisa di-refund (66%)
2. Tiket yang bisa di-reschedule (62%)
3. Tiket dengan harga promo/ miring (62%)

Terlepas dari masyarakat yang masih melakukan traveling di tengah pandemi, terdapat juga masyarakat yang masih enggan untuk bepergian. Sebanyak 38% responden memilih untuk tidak melakukan traveling.

Itu disebabkan karena adanya kekhawatiran yang tinggi. Meskipun mayoritas sudah melakukan vaksinasi, namun masih ada rasa takut terpapar COVID-19 ketika melakukan perjalanan.

Hal ini menjadi menarik karena mereka yang masih enggan melakukan traveling ternyata telah melakukan vaksinasi minimal sebanyak satu dosis.

Peran multi-stakeholder menjadi penting untuk dapat memberikan jaminan keamanan dan higienitas akan sangat berpengaruh dalam menciptakan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat yang masih enggan traveling.

Secara garis besar, pandemi ini memang membawa perubahan dalam sektor pariwisata. Mulai dari preferensi masyarakat hingga behavior. Perubahan itu harus disikapi dengan bentuk-bentuk adaptasi baru yang dapat membawa keamanan dan kenyamanan dalam bepergian selama masa pandemi.



Simak Video "Video: Ada Long Weekend Pekan Ini, Siap-siap Traveling"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads