Seorang pemburu dan pemakan penyu bernama Subagyo (49) memilih berhenti dari kebiasaannya dan mulai mengembangbiakkan penyu dengan membantu penetasan telur. Selain itu, melestarikan penyu juga untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan nelayan.
Pria yang kerap disapa Bagyo ini menjelaskan, bahwa awalnya dia dan masyarakat di kawasan Pantai Goa Cemara Kalurahan Gadingsari, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul memburu penyu. Hasil buruan tersebut bukan untuk dijual namun dikonsumsinya.
"Awal mula ya sulit sekali karena di lingkup kami lingkup pemburu penyu. Jadi penyu hasil buruan untuk dikonsumsi karena banyak manfaatnya," ujarnya saat ditemui di konservasi penyu Mino Raharjo, kawasan Pantai Goa Cemara, Sabtu (4/9/2021).
Namun, setelah tahu menipisnya populasi penyu berpengaruh terharap keseimbangan rantai makanan dia memilih berhenti. Selanjutnya, dia dan rekan-rekannya mendirikan penangkaran penyu di kawasan Pantai Goa Cemara.
"Tapi setelah tahu adanya fungsi keseimbangan penyu kita berhenti dan mulai membentuk konservasi penyu pada tahun 2010," ucapnya.
Ketua konservasi penyu di Pantai Goa Cemara ini melanjutkan, awal mula penangkaran dia mencari telur penyu dan menetaskannya di dalam buis beton. Ternyata hal tersebut berbuah manis dan Bagyo bersama rekan-rekannya mulai mengumpulkan telur penyu di sekitar Pantai Goa Cemara.
"Jadi dulu itu kita mencoba di buis-buis beton di pantai yang dulunya penyiraman bibit cemara itu kita gunakan, dan ternyata persentase menetas itu bagus," katanya.
Akan tetapi, Bagyo mengaku menemui kendala dalam mengumpulkan telur-telur penyu yang hendak ditetaskan lalu berujung dilepasliarkan ke laut lepas. Pasalnya beberapa orang masih ada yang memburu penyu.
"Kendalanya itu kita terbatas, dalam artian teman-teman yang peduli terbatas. Tapi, Alhamdulillah lingkungan di sini sudah tahu dan mendukung, dalam artian kalau menemukan telur penyu pasti dibawa ke konservasi kami untuk kita tetaskan," ucapnya.
(elk/elk)