Pantai barat Pangandaran Minggu (5/9/2021) pagi ramai oleh kehadiran wisatawan. Ribuan wisatawan menyerbu pantai untuk menikmati suasana pagi dan berenang di pantai barat Pangandaran.
Kehadiran wisatawan ini berkaitan dengan uji coba pembukaan objek wisata di Kabupaten Pangandaran sejak Jumat (3/9/2021) lalu. Kebijakan ini kontan disambut masyarakat yang datang dari berbagai daerah untuk berwisata ke Pangandaran.
"Ya ramai, tapi wisatawan masih berjarak antara satu sama lain. Tidak padat," kata Kasat Polair Pangandaran AKP Sugianto. Dia bersama sejumlah anggotanya menyisir pantai untuk mengingatkan wisatawan agar mentaati Prokes, minimal penggunaan masker.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikcom sekitar pukul 8 pagi, kawasan Pantai Pangandaran secara keseluruhan relatif tak terlalu ramai. Jalanan di objek wisata Pangandaran lancar akibat pembatasan dan rekayasa lalu lintas yang dilakukan oleh petugas.
Namun konsentrasi wisatawan di pantai barat Pangandaran di pagi hari tetap tak bisa dihindarkan. Hal itu karena kawasan pantai barat adalah spot pantai yang aman untuk berenang dan memiliki bibir pantai yang luas.
Meski pun banyak spot lain yang tak kalah menarik, namun pantai barat tetap menjadi magnet yang kuat bagi wisatawan, terutama di pagi dan sore hari.
Sebelumnya Kapolres Ciamis AKBP Wahyu Broto Narsono Adhi mengatakan pihaknya telah melakukan rekayasa arus lalu lintas di kawasan objek wisata Pangandaran. Targetnya adalah mengurai kepadatan yang biasanya terjadi di daerah pantai barat Pangandaran.
"Kami mencoba melihat permasalahannya, ternyata wisatawan itu selalu terkonsentrasi di satu titik yaitu pantai barat Pangandaran. Padahal Pangandaran punya Cagar Alam, Kampung Turis dan spot lainnya. Makanya kita coba untuk mengurai konsentrasi itu," kata Wahyu Broto, Jumat lalu.
Rekayasa yang dilakukan polisi adalah dengan cara menjadikan gerbang utama sebagai satu-satunya pintu masuk bagi wisatawan. Sementara akses keluar diarahkan melalui pintu Cikembulan.
Dengan demikian monitoring jumlah wisatawan yang ada bisa terpantau secara real time. "Pemantauan tak hanya laporan pandangan mata saja yang bersifat subjektif. Tapi secara kuantitatif bisa diketahui jumlah pastinya dengan menghitung pengunjung masuk dan yang keluar," kata Wahyu Broto.
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan