4 Rekomendasi Museum di Bantul yang Bisa Dikunjungi Usai PPKM

Angga Laraspati - detikTravel
Minggu, 05 Sep 2021 12:20 WIB
Museum Wayang Kekayon/Foto: Dok. Pemkab Bantul
Bantul -

Ingin berwisata sembari mendalami budaya Indonesia? Museum adalah tempat yang paling tepat untuk dikunjungi. Salah satu daerah yang mempunyai beragam museum untuk mendalami budaya adalah Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Kabupaten Bantul memang terkenal akan wisata alam, budaya hingga kulinernya bisa disinggahi dalam sekali kunjungan. Tak hanya itu, Bantul juga memiliki banyak kali museum yang layak untuk dikunjungi. Selain sebagai tempat rekreasi, museum juga memiliki nilai kesejarahan, fungsi pendidikan hingga wahana penelitian

Nah, berikut ini empat rekomendasi museum yang bisa jadi tujuan bertamasya sekaligus mendalami kebudayaan Indonesia di Kabupaten Bantul.

1. Museum Wayang Kekayon

Museum Wayang Kekayon adalah tempat penyimpanan segala hal tentang dunia wayang. Museum ini berlokasi di di Jalan Raya Yogya-Wonosari Km. 7 Kelurahan Baturetno, Banguntapan, Kabupaten Bantul.

Soal koleksi, museum ini menyimpan banyak sekali koleksi wayang mulai dari wayang Purwa, Madya, Gedoog, 100 Kurawa, wayang Golek, wayang kreasi baru dan pernik wayang lainnya. Tak hanya dari Jawa Tengah, museum ini juga mengoleksi wayang dari berbagai daerah seperti Bali, Lombok dan Madura.

Museum yang dirintis oleh guru besar UGM Prof. DR. dr. KPH. Soejono Prawirohadikusumo ini memiliki tujuh unit ruang pamer dengan masing-masing cerita dan periodesasi koleksi wayang. Unit satu dan dua menampilkan koleksi Wayang Purwa dari kisah Mahabarata dan Ramayana yakni Pandawa hingga Kurawa. Unit ketiga menyuguhkan koleksi wayang karya Sunan Giri yakni Gedog dan Wayang Madya yang digunakan sebagai sarana syiar agama Islam kala itu.

Di unit keempat menyimpan koleksi Wayang Klithik, tokoh Punakawan gaya Yogya dan Solo dan Wayang Beber. Sedangkan unit kelima menampilkan Masterpiece Museum Wayang Kekayon yakni 100 wayang Kurawa lengkap. Ada juga Wayang Ukur dan wayang Nusantara dari Bali, Demak dan Lombok.

Koleksi Wayang Golek dari Wayang Golek Menak, Wayang Golek Wahyu, dan Wayang Golek dari Jawa Barat berada di unit keenam. Dan di unit ketujuh adalah tempat Koleksi Wayang Kontemporer seperti Wayang Aji-ajian, Wayang Kancil dan Wayang Suluh.

Selain wayang nusantara, Museum Wayang Kekayon juga menyimpan koleksi dari mancanegara, di antaranya wayang Thailand. Keberadaan Museum Wayang Kekayon bisa dikatakan laboratorium dunia wayang. Hal ini dibuktikan dengan koleksi wayang yang berumur ratusan tahun dan nyaris punah keberadaannya.

Selain menampilkan berbagai jenis wayang, terdapat pula koleksi busana dari wayang orang, sketsa senjata dan karakter dalam pewayangan, koleksi topeng, dan juga astrologi wayang. Terdapat pula koleksi busana dari wayang orang, sketsa senjata dan karakter dalam pewayangan, koleksi topeng, dan juga astrologi wayang.

Museum Wayang Kekayon dibuka untuk umum dan bisa dikunjungi pada hari Senin-Jumat pukul 08.30-14.00 dan hari Sabtu pukul 08.30-12.00. Sementara di hari Minggu dan hari libur tutup kecuali ada reservasi terlebih dahulu. Museum Wayang Kekayon juga menerapkan protokol kesehatan bagi para pengunjung.

2. Museum Wayang Beber

Museum Wayang Beber Foto: Dok. Pemkab Bantul

Wayang Beber barangkali tak sepopuler wayang kulit. Namun keberadaan Wayang Beber ini konon merupakan tradisi pewayangan yang berusia lebih tua dibanding wayang kulit.

Beber memiliki arti membentangkan lembaran, dari situlah istilah metode penyampaian cerita Wayang Beber dilakukan dengan membentangkan lembaran berisi tokoh pewayangan dan setiap lembaran wayang beberapa berisi tentang satu rangkain cerita. Bagi yang penasaran, di Bantul ada museum yang mengkhususkan koleksinya pada pernak-pernik wayang beber. Bernama Museum Wayang Beber Sekartaji, museum ini berada di Pedukuhan Kanutan Kelurahan Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul.

Menempati bangunan rumah limasan di museum ini mengoleksi wayang beber yang dilukis pada kain kanvas dari sejumlah seniman di antaranya Hermin Istiariningsih (Mbah Ning), Agus Nuryanto, Dani Iswardana, Seruni Bodjawati dan Indra Suroinggeno yang juga merupakan pengelola museum.

Keberadaan wayang beber ini bisa dijadikan ajang mengenalkan budaya nusantara. Apalagi, jenis wayang ini tidak sepopuler wayang kulit dan wayang orang, sehingga bisa memperluas cakrawala bagi anak-anak dan generasi muda. Wayang ini bisa dikunjungi setiap hari antara pukul 09.00 - 16.00 WIB tanpa dipungut biaya alias gratis.



Simak Video "Celebrity on Vacation: Main ke Rumah Hobbit di Yogyakarta"

(adv/adv)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork