Gowes Seli, Naik Ferry: Bertemu KMP Legundi Lagi, Kekinian tapi Bau Pesing

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gowes Seli, Naik Ferry: Bertemu KMP Legundi Lagi, Kekinian tapi Bau Pesing

Dwi Ari Setyadi - detikTravel
Sabtu, 11 Sep 2021 07:11 WIB
Gowes seli dengan KMP Legundi
Gowes seli kemudian menumpang KMP Legundi. (Dwi Ari Setyadi for detikcom)
Jakarta -

Bergegas mengejar jadwal keberangkatan membuat tak sempat mengenali nama kapal penyeberangan dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni, Minggu (29/8) sore itu. Namun seolah dejavu, suasana di lambung ferry itu terasa sangat familiar. Serupa bayangan mantan yang tak mudah terhapuskan, tak salah lagi inilah KMP Legundi.

Pengalaman acap kali menumpang di lintasan lama, Surabaya - Lembar (NTB) pp itu membuatku mudah mengenali dek kendaraan ferry milik PT ASDP (Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan) itu.

Hati ini pun terasa tercabik-cabik saat mendapati kenyataan bahwa armada andalan mahasiswa yang mudik ke Lombok dan pendaki Gunung Rinjani ini tak lagi melintasi jalur panjang yang dirintisnya itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gowes seli dengan KMP LegundiGowes seli dengan KMP Legundi (Dwi Ari Setyadi for detikcom)

"KMP Legundi pindah lintasan ke Pelabuhan Merak - Bakauheni lagi," kata seorang petugas di Pelabuhan Lembar, awal tahun ini.

Sangat menyenangkan bertemu kembali dengan armada kebanggaan Indonesia Ferry ini di lintasan barunya. Sebagai moda transportasi dengan layanan kelas ekspres, kapal produksi galangan dalam negeri ini tampil lebih seronok.

ADVERTISEMENT

Tengoklah kabin penumpangnya, tak kalah kelas dengan kedai kekinian. Hadirnya gerai minimarket, menambah beragam pilihan cemilan dalam perjalanan tak lebih dari dua jam.

Kapal besar berbobot 5000 GT buatan PT Dumas Tanjung Perak Shipyard Surabaya ini pun tampak kokoh, sangat tenang melayari Selat Sunda.

Gowes seli dengan KMP LegundiGowes seli dengan KMP Legundi Foto: Dwi Ari Setyadi for detikcom

Namun sayangnya, bau pesing menguar dari toilet di lantai atas dekat musholla. Tampaknya bukan semata kesalahan cleaning service yang telah bekerja dengan seksama. Perilaku penumpang memberi andil besar dalam masalah ini.

Di lintasan jauh seperti Surabaya ke Lombok atau sebaliknya, penumpang lebih peduli akan kebersihan fasilitas toilet karena mereka hampir pasti memanfaatkannya lebih dari sekali dalam perjalanan sehari semalam, sekitar 20 jam.

Gowes seli dengan KMP LegundiGowes seli dengan KMP Legundi dengan view Selat Sunda Foto: Dwi Ari Setyadi for detikcom

Kepedulian seperti itu tak terjadi di lintasan pendek seperti Merak - Bakauheni dengan kapal melakoni lebih dari sekali trip dengan penumpang yang silih berganti.

Yuk peduli, buat alat transportasi kebanggaan negeri tetap berseri di masa pandemi.




(fem/fem)

Hide Ads