Muncul Insiden Beruntun dan RS Penuh, Kota Ini Larang Penjualan Alkohol

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Muncul Insiden Beruntun dan RS Penuh, Kota Ini Larang Penjualan Alkohol

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Sabtu, 11 Sep 2021 19:11 WIB
Kenapa Saat Mabuk Minuman Alkohol Orang Terlihat Lebih Menarik?
Foto: Ilustrasi minuman beralkohol (Getty Images/iStockphoto/ipopba)
Tasiilaq -

Sebuah kota di Greenland timur keluarkan larangan penjualan alkohol selama dua minggu. Sebabnya, terjadi insiden menyeramkan akhir-akhir ini.

Dikutip dari Euro News, pihak berwenang setempat melarang penjualan alkohol setelah meningkatnya aksi kekerasan secara tiba-tiba. Dalam beberapa hari terakhir, polisi melaporkan 15 kekerasan dalam rumah tangga, dua kasus bunuh diri, empat ancaman bunuh diri, dan enam insiden kekerasan lain.

Di saat bersamaan, dinas kesehatan melaporkan telah kehabisan ruang untuk merawat orang yang keracunan alkohol. Insiden menyeramkan tersebut meninggalkan jejaknya di Tasiilaq, sebuah pemukiman dengan kurang dari 2.000 orang di pantai timur Greenland.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otoritas daerah di Sermensooq menyatakan penerimaan permintaan pejabat kesehatan untuk menerapkan kebijakan tersebut. Walikota Sermensooq, Charlotte Ludvingsen yang menyatakan dukungannya dalam sebuah pernyataan.

"Ini adalah situasi yang sangat disayangkan dan kami secara alami mendukung larangan sementara untuk menghentikannya," kata Ludvigsen.

ADVERTISEMENT

"Sungguh menyakitkan mendengar tentang banyak tragedi yang terjadi dalam hitungan hari. Jadi saya tidak ragu kalai ini adalah keputusan yang tepat.

Permintaan untuk menghentikan penjualan alkohol ini juga didukung oleh dewan kota yang bersatu. Meskipun, sebelumnya ada pertentangan dalam kebijakan baru tersebut.

"Secara umum, saya tidak berpikir ada hal positif dari mengambil tanggung jawab warga, tapi dalam situasi ini, saya pikir larangan sementara adalah solusi yang tepat," dia menambahkan.

Larangan penjualan alkohol ini diperkirakan akan diterapkan hingga 17 September 2021 jika ada penurunan insiden terkait penggunaan alkohol. Dalam hal ini, Greenland juga memperkenalkan serangkaian inisiatif di Tasiilaq untuk mengurangi insiden kekerasan dan penyalahgunaan alkohol yang terjadi berulang.

Kota ini membuka pusat perawatan keluarga dan pusat pemuda. Meski begitu, Ludvigsen bilang masih banyak yang harus dilakukan.

"Dalam jangka panjang, saya telah meminta pemerintah untuk membuat rencana komprehensif bagi Tasiilaq untuk mengatasi masalah sosial," katanya.

"Saya juga telah meminta lebih banyak kegiatan bebas alkohol dalam dua minggu ke depan bagi orang orang yang berkumpul, seperti dalam konser," dia menambahkan.



Simak Video "Video: Terkuak! Ini Penyebab Puluhan Napi Lapas Biaro Keracunan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads