Laut Pantai Selatan Jawa bercahaya dan menjadi perhatian dunia. Fenomena ini dikenal dengan nama bioluminensensi.
"Fenomena cahaya biasanya disebut bioluminesensi. Yaitu cahaya yang dipancarkan tanpa mengeluarkan panas. Hal ini berasal dari organisme laut," ujar Prof Delianis Pringgenies, guru besar bidang Hewan Lunak Universitas Diponegoro.
Penyebab fenomena ini ada tiga yaitu, bakteri yang memancarkan cahaya, kelenjar yang menghasilkan cahaya dan proses oksidasi dengan bantuan enzim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fenomena yang terjadi di Laut Pantai Selatan Jawa diduga karena adanya fitoplankton dinoflagelata atau radiolaria (algae)," jelasnya kepada detikTravel.
Di beberapa negara, biolumenensensi memang kerap terjadi karena fitoplankton dinoflagelata. Tingginya kepadatan fitoplankton berbanding lurus dengan meningkatnya unsur hara dan salinitas.
Kondisi ini disebut eutrofikasi atau kondisi tingginya limbah fosfat yang menjadi masalah lingkungan hidup.
Sementara itu, bioluminensensi juga terjadi pada hewan lain seperti cumi-cumi dengan jenis Loligo duvaucelii. Fungsi dari bioluminensensi juga berbeda-beda.
"Kalau pada dinoflagelata, fungsinya sebagai eksistensi. Dia tunjukkan ke lingkungannya, bahwa kelompoknya yang menjadi perhatian," ungkapnya.
Sedangkan pada cumi-cumi disebabkan oleh bakteri. Fungsinya untuk kamuflase. Jika ada predator, cumi-cumi akan memancarkan cahaya sehingga predator tak melihat bentuk asli cumi-cumi dan mengiranya sebagai hewan lain.
"Ini simbiosis mutualisme," katanya.
Sebelumnya, Laut Pantai Selatan Jawa yang bercahaya ini diungkapkan oleh satelit dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS. Keadaan Laut Pantai Selatan Jawa disebut Milky Seas saat itu.
Simak Video "Video: Pantai Selatan Trenggalek Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan