Ini Alasan Kenapa Korea Selatan Sangat Muslim Friendly

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ini Alasan Kenapa Korea Selatan Sangat Muslim Friendly

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Rabu, 15 Sep 2021 07:12 WIB
Acara KTO di Bandung.
Foto: (dok TTC Travel Mart)

Gathering dan Virtual Tour kali ini juga menyampaikan kondisi ter-update Negeri Ginseng, meskipun saat ini Korea Masih menutup bordernya untuk semua turis asing termasuk Indonesia sebagai upaya untuk mengendalikan pandemi COVID-19 disana.

"Tapi Pemerintahan Korea terus melakukan campaign "Our Hearts are Always Open", yang berarti mereka akan selalu menunggu kedatangan turis dengan tangan terbuka walau kondisi border saat ini ditutup," jelas Kiki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kampanye Muslim Friendly Korea sangat lah signifikan hubungannya dengan penduduk Indonesia yang mayoritas muslim, belakangan ini turis Indonesia juga sangat kritis menanyakan tentang fasilitas ramah muslim di Korea.

"Kami dari KTO Jakarta melakukan sosialisasi bahwa Korea terus berusaha melakukan perbaikan dlam mengakomodir wisatawan muslim dan mudah-mudahan pesan ini bisa sampai ke target wisatawan muslim kami," ujar Dwita Rizki Nientyas.

ADVERTISEMENT

Korea telah memiliki 15 tempat beribadah bagi muslim dan muslimah yang tersebar dan 1 Masjid Agug, tempat ibadah yang tidak permanen pun sudah ada di fasilitas umum seperti bandara, hotel, information central, tempat perbelanjaan, Tour Spot dan lain-lain, sehingga kaum muslim tidak akan kesulitan menemukannya saat akan melakukan ibadah.

Keseriusan Pemerintahan Korea akan Muslim Friendly dengan mengagendakan even yakni "Korea Restaurant Week Korea" dalam mengembangkan fasilitas wisata ramah bagi Muslim supaya dapat mengurangi kendala dan kesulitan yang biasa dialami oleh wisatawan muslim ketika berwisata di Korea, terutama kendala mencari makanan halal.

"KTO telah mengklasifikasikan restoran ramah Muslim ke dalam empat kategori sejak tahun 2016, supaya wisatawan Muslim semakin yakin dan mudah dalam memilih makanan selama berwisata di Korea," ungkap Kiki.

Adapun kategorinya dengan logo yang berbeda akan mudah dijumpai bagi wisatawan muslim adalah sebagai berikut:

- Bersertifikasi halal (Halal-Certified) yakni restoran-restoran yang disertifikasi oleh Badan Sertifikasi Halal terakreditasi seperti Korea Muslim Federation (KMF).

- Swa-sertifikasi (Self-Certified) yakni restoran-restoran yang hanya menyajikan menu halal dan disertifikasi oleh pemilik restoran tersebut yang merupakan seorang Muslim.

- Ramah Muslim (Muslim-Friendly)yakni restoran-restoran yang menyajikan menu halal dan masih menjual alkohol.

- Bebas Daging Babi (Pork-Free) yakni restoran-restoran yang tidak menawarkan menu halal tetapi tidak menggunakan daging babi dalam menunya, serta masih menjual alkohol.

"Data ter-update bahwa jumlah restoran yang menyandang status tersebut mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dari 135 restoran pada 2016 hingga menjadi 250 restoran pada akhir 2018," terang Kiki.

Upaya dan keseriusan Pemerintah Korea dalam mengembangkan wisata ramah Muslim ini kian meningkatkan reputasi Korea sebagai tujuan wisata halal. Menurut laporan "2019 GMTI" (Global Muslim Travel Index) bahwa Korea telah menduduki peringkat ke-8 di antara tujuan-tujuan wisata di luar negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam).

"Pencapaian ini terwujud sejalan dengan jumlah kunjungan wisatawan Muslim ke Korea yang diperkirakan menembus 1 juta untuk pertama kalinya pada 2019," ungkap Kiki.

Selanjutnya: Pentingnya edukasi


Hide Ads