Hati-hati, Banyak Ular Berbisa Keliaran di Australia Akhir Pekan Ini

Sebuah peringatan dikeluarkan untuk penduduk New South Wales, Australia. Isinya meminta warga hati-hati dengan ular berbisa yang berkeliaran akhir pekan ini.

Menurut laporan, warga melihat lebih banyak penampakan ular berbisa sejak musim semi bergulir di Australia dibandingkan musim sebelumnya. Suhu lingkungan yang menghangat menjadi faktor utama berkeliarannya ular-ular berbisa itu.

The Australian Reptile Park pun memperingatkan warga untuk berhati-hati, karena sekarang orang-orang lebih banyak beraktivitas di luar ruangan dan berjalan-jalan. Kemungkinan pertemuan dengan ular berbisa jadi tak terelakkan.

Penjaga reptil, Jake Meney menyebut sebenarnya ular keluar tidak untuk menyakiti manusia. Gigitan ular hanya akan terjadi bila ular merasa terancam atau orang berusaha untuk menangkap ular tersebut.

"Gigitan ular biasanya terjadi ketika orang berusaha untuk menangkap atau membunuh ular. Jadi jika kamu tidak melakukan kedua hal itu, kamu seharusnya baik-baik saja," kata Meney, seperti dikutip dari 9News Australia, Rabu (15/9/2021).

Meney pun menganjurkan agar traveler belajar skill pertolongan pertama pada kecelakaan, terutama bila terjadi gigitan ular berbisa. Sehingga, jika skenario terburuk terjadi, traveler sudah siap menghadapinya.

"Bagaimanapun juga, penting untuk mengetahui teknik pertolongan pertama yang tepat. Jadi jika skenario terburuk terjadi, kamu sudah siap," imbuh Meney.

The Australian Reptile Park juga menyebut cuaca yang menghangat akan mengakibatkan ular-ular berbisa bisa saja muncul di halaman belakang rumah Anda. Mereka menyarankan agar traveler rajin membersihkan halaman serta memotong rumput dan semak-semak, sehingga ular-ular itu tidak memiliki tempat persembunyian.

Australia adalah rumah bagi beberapa spesies ular paling berbisa di dunia. Kasus gigitan ular berbisa di Australia bisa menembus angka 3.000 gigitan per tahun.

Gigitan ular berbisa Australia bisa berdampak fatal. Bisa ular itu bisa menghancurkan sel darah merah dan merusak jaringan otot. Efek paling parahnya bisa mengakibatkan kematian.