Sandiaga Jelaskan Maksud Luhut soal Backpacker yang Dilarang ke Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sandiaga Jelaskan Maksud Luhut soal Backpacker yang Dilarang ke Bali

Ardian Fanani - detikTravel
Sabtu, 18 Sep 2021 22:58 WIB
Sandiaga Uno Datang ke Destinasi Wisata di Banyuwangi
Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, meluruskan soal larangan backpacker asing ke Bali atau tempat wisata lain di Indonesia.

Soal larangan backpacker wisata di Bali itu disampaikan oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut mengatakan Indonesia akan menyaring wisman yang masuk ke Bali. Luhut tak ingin jenis wisman ala backpacker, tapi mencari wisman yang berkualitas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selanjutnya turis yang datang itu kita saring. Kita enggak mau backpacker yang datang agar Bali itu bersih, orang yang datang berkualitas," kata Luhut.

Sandiaga kemudian mengklarifikasi hal tersebut. Menurut Sandiaga, Luhut menginginkan wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia merupakan wisatawan yang berkualitas dan berkelanjutan. Wisman yang berkualitas dalam hal lama tinggal dan pengeluaran atau spending.

ADVERTISEMENT

"Ini perlu saya klarifikasi, karena sudah bicara dengan beliau (Luhut). Yang dimaksud beliau adalah kita menginginkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dari segi length of stay dan quality spending," kata Sandiaga di Hotel Kokoon Banyuwangi, Sabtu (18/9/2021).

"Backpacker itu disalahartikan, karena saya sendiri pake backpack. Kalau backpacker nggak boleh, masak saya nggak boleh, saya kan travelnya pake backpack," ujarnya.

Menurutnya wisman yang dilarang ke Indonesia adalah yang tidak menjaga protokol kesehatan, lingkungan dan memberatkan karena membuat onar di tempat wisata yang mereka kunjungi.

"Tapi yang dimaksud backpacker itu adalah para wisatawan yang tidak menjaga protokol kesehatan, para wisatawan yang tidak menjaga lingkungan, para wisatawan yang justru memberatkan. Datang ke sini justru malah bukannya memberikan kontribusi pada ekonomi setempat tapi malah membuat keonaran seperti tidak taat hukum, dan lain sebagainya," ujarnya.

"Dan itu yang dimaksud Pak Luhut, dan kita klarifikasi di sini ya teman-teman bahwa Banyuwangi, Indonesia terbuka untuk wisatawan selama wisatawan itu hadir untuk menggerakkan ekonomi membuka lapangan kerja tinggal di Indonesia sebagai tamu dan kita akan memberikan pelayanan terbaik dan mereka akan pulang sebagai keluarga kita. You come in as a guest, you go home as a family," tutup Sandiaga.




(ddn/ddn)

Hide Ads