Dunia perhotelan berdarah-darah menghadapi pandemi COVID-19. Fokus mereka sekarang adalah bagaimana agar bisa bertahan dan tetap beroperasi di tengah pandemi.
Pandemi COVID-19 menghantam telak sektor pariwisata, termasuk dunia perhotelan. Ketika ditanya apa yang akan dilakukan dunia perhotelan di masa yang akan datang? Mereka pun menjawab saat ini fokusnya adalah bagaimana agar tetap bisa beroperasi di tengah pandemi.
"Ketika ditanya 'What's Next?' Kami selalu menjawab ada 2. Yang pertama adalah bagaimana existing hotel ini tetap beroperasi di tengah pandemi," ungkap Johannes Hutauruk, Chief Operating Officer (COO) Parador Hotels and Resorts, dalam acara Wonderful Day with Wonderful Indonesia di Hotel Novotel Tangerang, Selasa (21/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jo, sapaan akrabnya, pandemi COVID-19 yang sudah hampir 2 tahun berjalan ini sudah tidak bisa dijadikan excuse lagi. Dunia perhotelan harus mengubah mindset dan beradaptasi dengan situasi yang ada.
"Ini yang harus kita lakukan. Saya dan tim jadi membuat Standard Operational Procedure (SOP) baru. Sebelumnya kan kita belum pernah menghadapi pandemi. Sekarang bisa kita lihat wajah baru industri perhotelan," imbuh Jo.
Langkah selanjutnya menurut Jo adalah soal perbaikan SDM yang berkecimpung di dunia perhotelan. SDM adalah faktor penting dalam dunia hospitality. Soal hospitality, Jo menyebut kalau Indonesia boleh diadu di tingkat Asia, bahkan dunia, pasti tidak akan kalah.
Terakhir, soal New Development. Saat ini, dunia perhotelan tengah fokus bertahan. Opportunity untuk membuka hotel baru akan tetap ada, namun sekarang pihak industri perhotelan sangat berhati-hati dalam membuat kajian. Jangan sampai dengan membuka hotel baru malah jadi menambah kerugian.
"Opportunity itu tetap ada. Tapi kami masih harus melakukan visibility study yang komprehensif dan menyeluruh supaya pengembangan baru ini tidak berdampak secara ekonomi," tutup pria yang sudah lebih dari 25 tahun berkarir di dunia perhotelan ini.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum