Indonesia Bebas dari Zona Merah, Hati-hati Kalau Liburan Lagi!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Indonesia Bebas dari Zona Merah, Hati-hati Kalau Liburan Lagi!

Tim detikcom - detikTravel
Rabu, 22 Sep 2021 11:18 WIB
Jakarta -

Setelah sempat mengalami kenaikan kasus tinggi, akhirnya Indonesia terbebas dari zona merah COVID-19. Mayoritas daerah di Indonesia berada di zona kuning/risiko rendah.

Berdasarkan data covid19.go.id per 19 September 2021, seluruh wilayah di Tanah Air masuk ke dalam zona oranye, kuning, dan hijau.

Satu-satunya kabupaten-kota yang masuk ke dalam zona merah COVID-19 pada pekan lalu adalah Kota Banda Aceh. Kini sebagian besar wilayah di Indonesia berada di zona kuning atau zona penularan rendah virus Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Per 19 September 2021, tercatat zona oranye COVID-19 di Indonesia ada sebanyak 31 kabupaten-kota. Kemudian zona kuning sebanyak 481 kabupaten-kota, dan zona hijau 2 kabupaten-kota.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui, perkembangan COVID-19 di Indonesia telah menunjukkan perbaikan. Di Pulau Jawa-Bali sendiri sudah tidak ada wilayah yang masuk ke dalam kategori PPKM level 4.

Penambahan kasus baru COVID-19 pun sudah di bawah 5.000 kasus per harinya. Kemudian per 21 September 2021, total kasus aktif Corona di Indonesia tinggal tersisa 52.447 pasien.

Masyarakat pun sudah mulai mendatangi berbagai tempat wisata. Hotel-hotel dan tempat wisata pun sudah boleh menerima anak di bawah 12 tahun. Meski sudah terbebas dari zona merah, masyarakat tetap diminta waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat guna mengantisipasi munculnya gelombang ketiga kasus COVID-19.

"Third wave (gelombang ketiga) ini bukan hal tidak mungkin. Bahkan besar kemungkinan bisa terjadi bila masyarakat tidak taat protokol kesehatan. Jadi tentu kampanye yang akan kami terus-menerus serukan kepada masyarakat adalah ayo pakai masker, dijaga jaraknya, dijaga kebersihannya," terang anggota Satgas Penanganan COVID-19 Sub Bidang Mitigasi, dr Fala Adinda.

Ia optimistis, meski besar kemungkinan gelombang ketiga COVID-19 terjadi di RI, kondisi tersebut masih bisa dicegah. Tak lain, dengan penerapan protokol kesehatan secara merata di seluruh lapisan masyarakat. Salah satunya, dengan mencegah terbentuknya kerumunan.

"Juga dari mobilitas yang tidak diperlukan, jauhi keramaian. Jika itu semua bisa konsisten, dilakukan di seluruh lapisan masyarakat, mudah-mudahan third wave tidak terjadi," pungkas dr Fala.

(ddn/ddn)

Hide Ads