Waspada Nyamuk yang Senang Dugem di Papua

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Waspada Nyamuk yang Senang Dugem di Papua

CNNIndonesia - detikTravel
Rabu, 22 Sep 2021 19:13 WIB
aneka cara hindari gigitan nyamuk
Ilustrasi nyamuk Foto: thinkstock
Jayapura -

Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan berlangsung di Papua dikhawatirkan bakal terganggu malaria. Tak dimungkiri, sampai saat ini, Papua masih berstatus sebagai daerah endemi malaria.

Malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina yang membawa parasit Plasmodium. Parasit nyamuk ini memiliki kemampuan berkembang biak pada organ hari orang yang kena gigitan vektor nyamuk tersebut.

Kementerian Kesehatan RI menyebut bahwa setidaknya ada 435 ribu masyarakat di dunia yang meninggal karena malaria.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Indonesia sendiri, tren malaria cenderung turun pada 2020. Namun Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes RI Didik Budijanto mengungkapkan bahwa 86 persen kasus tersebut disumbangkan oleh Papua.

"Ada empat kabupaten atau kota di Papua yang semuanya endemi malaria (yaitu) Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Merauke, dan Timika. Semuanya termasuk kategori merah," katanya dikutip dari Antara.

ADVERTISEMENT

Didik mengungkapkan. ada tiga varian penyakit yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk di Papua, yaitu Anopheles penyebab malaria dan filariasis (kaki gajah) dan Aedes aegypti penyebab dengue.

Dia menyebut Anopheles sebagai nyamuk yang suka dugem. Pasalnya nyamuk ini baru keluar di jam malam mulai pukul 18.00 sampa pagi.

"Nyamuk Anopheles senangnya dugem. Nyamuk ini akan bersiap saat matahari mulai terbenam. Saat itu dia akan bersolek diri dan beterbangan mencari mangsa," katanya.

Selain mulai muncul di malam hari, nyamuk ini biasanya sering hinggap di dinding, dekat tanah, atau saluran air kotor. Ini berbeda dengan nyamuk dengue yang lebih suka genangan air bersih.

Selanjutnya Cegah Malaria saat PON Papua

Untuk mencegah munculnya masalah malaria saat PON, berbagai cara pun dilakukan.

"Kalau pertandingan malam, maka ada upaya yang disepakati bersama bahwa tiap arena ataupun hotel, wisma, penginapan atlet, dan pelatih harus bebas dari vektor (nyamuk)."

Selain itu proses fogging atau pengasapan dilakukan minimal sepekan sekali.

"Kecuali kalau ada pertandingan malam. Maka setiap hari dua sampai tiga jam sebelum pertandingan dimulai, akan difogging dulu."

Sebagai bentuk perlindungan diri, orang yang akan pergi ke Papua disyaratkan untuk mengonsumsi antibiotik dengan merek dagang Doxycyline.

Artikel ini telah naik di CNNIndonesia.com

Halaman 2 dari 2
(ddn/ddn)

Hide Ads