Aksi tiga turis ini jangan ditiru! Mereka marah-marah saat ditanya tentang sertifikat vaksin oleh pelayan restoran. Pelayan itu malah ditonjok berkali-kali.
Peristiwa tersebut terjadi di sebuah restoran Italia bernama Carmine's di kawasan Upper West Side New York, AS. NBC New York melaporkan, pemukulan itu dipicu ketika 3 orang turis yang mengunjungi restoran itu ditanya tentang sertifikat vaksin oleh pelayan restoran.
Tiga orang turis itu berusia 21, 44 dan 49 tahun. Mereka malah marah-marah kepada si pelayan restoran bahkan sampai memukul si pelayan berkali-kali. Akibatnya, pelayan itu mengalami luka-luka dan kalungnya putus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga orang pelaku pemukulan langsung digelandang ke kantor NYPD untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Ini adalah kejadian yang tragis dan mengejutkan. Ketika salah satu karyawan kami hanya menjalankan tugasnya, seperti yang diminta oleh pihak kepolisian, dan juga untuk mencari makan," kata perwakilan restoran Carmine's, seperti dikutip dari USA Today, Jumat (24/9/2021).
Setelah melihat video kejadian tersebut, pimpinan kota Manhattan, Gale Brewer menyatakan kejadian itu tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.
"Tidak ada tempat untuk aksi kekerasan seperti ini terhadap para pekerja esensial kita," kata Brewer.
Sementara itu, salah satu pemilik penginapan di Contento, New York, Tony Moore mengatakan, dia tidak terkejut dengan aksi pemukulan sepihak tersebut.
"Orang-orang dari luar New York ingin berkunjung tapi mereka tidak mengikuti aturan. Sehingga orang-orang yang berada di garis depan seperti pelayan jadi korbannya. Ini sangat menyedihkan, tapi serangan di Carmine's itu tidak mengejutkan," ujar Moore.
Di New York, pemilik restoran yang tidak menanyakan bukti vaksinasi COVID-19 di dalam venue indoor ke pengunjung bisa didenda sampai USD 1.000 (sekitar Rp 14 jutaan).
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan