Nama spesies ini kura-kura leher ular Rote. Mungkin kamu sendiri jarang atau tak pernah mendengar namanya. Ya, kura-kura ini sudah dinyatakan punah dari Indonesia.
Spesies unik dan langka ini ternyata hewan endemik dari Pulau Rote, NTT. Memiliki nama ilmiah Chelodina mccordi, kura-kura leher ular Rote berhabitat asli di Danau Peto.
Meski sudah dinyatakan punah dari Indonesia, namun ternyata spesies ini berhasil dikembangbiakkan di negeri tetangga, Singapura. Berdasarkan catatan WSP IP Singapura, ada 26 ekor kura-kura leher ular Rote di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka adalah hasil pembesaran di Lembaga Konservasi Singapura Wildlife Reserves Singapore/Mandai Nature yang berasal dari hasil pengembangbiakan dari kebun binatang Amerika dan Eropa. Nah dua kebun binatang ini merupakan bagian dari European Association Zoo dan Aquaria (EAZA) dan Association of Zoos and Aquariums (AZA).
Dari jumlah tersebut ada 13 ekor yang kini baru dipulangkan ke Indonesia. Mereka terdiri dari enam jantan dan tujuh betina. Repatriasi alias pemulangan kembali ini dilakukan pada Rabu (22/9) pukul 22.45 dari Singapura menggunakan armada Airbus A330-300 (GA 8374) dan tiba di Jakarta pada pukul 23.40 WIB.
Selanjutnya kura-kura rote tersebut diberangkatkan menuju Kupang pada Kamis (23/9) menggunakan Boeing 737-800NG (GA 448) pada pukul 07.30 dan tiba pada 13.05 WITA.
Dalam pelaksanaannya, koordinasi intensif telah dilakukan Garuda Indonesia bersama dengan KLHK terkait dengan kesiapan seluruh dokumen persyaratan maupun prosedur pengangkutan, yang mengacu kepada regulasi internasional yakni International Air Transport Association (IATA) beserta peraturan karantina dan kepabeanan di Indonesia.
Saat tiba di NTT, kura-kura leher ular Rote akan menjalani proses habituasi di tempat penangkaran di Kota Kupang sebelum dilepaskan kembali ke habitat aslinya di Rote Ndao.
"Ini dilakukan untuk mencegah jangan sampai dari sejumlah ekor kura-kura itu ada yang sakit pada saat dilepaskan ke habitatnya di Rote," ujar Arief Mahmud, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam NTT dilansir dari Antara.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!