Belum lama ini Vanuatu kembali mengusik Indonesia soal pelanggaran HAM Papua di Sidang Umum PBB. Sebaiknya, Vanuatu fokus menyelamatkan diri dari ancaman tenggelam.
Negara ini kerap menyinggung isu Papua dan mendukung kemerdekaan Papua karena didasari dengan alasan solidaritas ras. Vanuatu dan Papua memiliki kesamaan ras, yakni Melanesia.
Vanuatu mengusik Indonesia dengan alasan pelanggaran HAM Papua. Pada 2016 lalu, Vanuatu juga pernah mengkritik catatan HAM Indonesia di Papua. Tahun lalu, Vanuatu juga melempar kritik serupa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di saat yang sama, Vanuatu mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serius menangani perubahan iklim demi melindungi warga negara kepulauan di Pasifik itu dari ancaman kenaikan air laut akibat pemanasan global.
Perdana Menteri Vanuatu, Bob Loughman, juga mendesak masyarakat internasional berupaya lebih keras lagi mengatasi krisis perubahan iklim dan memperingatkan bahwa masih banyak negara individualis yang mengabaikan dampaknya.
"Bagi kami dan negara pulau kecil serta berkembang lainya ancaman global terbesar kami yang utama adalah perubahan iklim, pengelolaan lautan kami, dan tentu saja pandemi Covid-19," kata Loughman dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB Ke-76 pada Minggu (26/9) dilansir dari CNN.
Kepulauan Vanuatu menjadi rumah bagi hampir 250 ribu penduduk. Vanuatu menjadi satu di antara banyak negara kepulauan di Pasifik dan kawasan lainnya yang juga terancam tenggelam jika perubahan iklim tidak bisa dihentikan.
"Oleh karena itu, solusi kita pun harus global. Level usaha dan dukungan saat ini untuk negara berkembang yang rentan dalam mekanisme multilateral tidak cukup," kata dia.
Loughman juga menegaskan kembali bahwa mereka berencana meminta pendapat Mahkamah Keadilan Internasional (ICJ) untuk mempertimbangkan melindungi hak hidup generasi saat ini dan masa depan dari ancaman perubahan iklim.
Menurut Loughman, peran ICJ adalah menyelesaikan perselisihan hukum yang diajukan negara-negara kepada mahkamah tersebut sesuai hukum internasional.
"Planet kita menderita dan kita perlu bertindak cepat, membangun kembali komunitas, dan bergabung dalam upaya untuk menyelamatkan planet ini, memulihkan ekonomi, dan memulihkan harapan," kata Loughman
Kelompok advokasi lingkungan Pasific Islands Students Fighting Climate Change menyambut dengan sangat baik pernyataan Loughman tersebut.
"Kami sangat gembira bahwa pemerintah Vanuatu telah mengumumkan akan membawa isu perubahan iklim ke Pengadilan Tertinggi Dunia (ICJ)," kata organisasi tersebut melalui unggahan Facebook.
Dorongan Vanuatu untuk penanganan perubahan iklim ini muncul menjelang Pertemuan Tingkat Tinggi (KTT) soal Perubahan Iklim (COP26) di Skotlandia pada November mendatang.
Baca juga: Ini Daftar Kode Telepon Negara di Dunia |
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan