Karyawan Maskapai Ini Tolak Vaksin, Siap-siap Bakal Diberhentikan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Karyawan Maskapai Ini Tolak Vaksin, Siap-siap Bakal Diberhentikan

Putu Intan - detikTravel
Kamis, 30 Sep 2021 07:11 WIB
Sydney, Australia - October 8, 2013: United Airlines Boeing 747 jumbo jet airliner taking off from Sydney Airport.
Pesawat United Airlines. Foto: Getty Images/Ryan Fletcher
Jakarta -

Langkah tegas diambil maskapai United Airlines. Hampir 600 karyawan yang menolak divaksin akan diberhentikan.

Salah seorang pejabat maskapai asal Amerika Serikat itu mengatakan terdapat 593 pekerja yang menolak divaksinasi. Selain itu, ada 2.000 karyawan lainnya yang telah meminta pengecualian dengan alasan medis atau agama untuk tidak divaksin.

Dengan jumlah tersebut, artinya ada 3% dari total 67.000 orang karyawan United Airlines yang enggan mengikuti vaksinasi. Secara umum, maskapai itu puas dengan kebijakan vaksinasi yang dapat diterima mayoritas karyawannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada awal Agustus, United Airlines mengumumkan bahwa semua karyawan AS akan diminta untuk menerima vaksin dan mengunggah kartu vaksin mereka ke dalam sistem perusahaan. Menurut memo kepada karyawan dari Kepala Eksekutif United Scott Kirby dan Presiden Brett Hart lebih dari 99 persen pegawai AS yang tersisa memenuhi persyaratan.

Sementara itu, United Airlines juga sedang mengerjakan kebijakan untuk karyawan yang telah meminta pengecualian untuk divaksin.

ADVERTISEMENT

"Ini adalah pencapaian bersejarah bagi maskapai kami dan karyawan kami serta untuk pelanggan dan komunitas yang kami layani," begitulah keterangan dalam memo itu.

"Alasan kami untuk mewajibkan vaksin untuk semua karyawan United yang berbasis di AS adalah sederhana yaitu untuk menjaga orang-orang kami tetap aman dan kenyataannya adalah semua orang lebih aman ketika semua orang divaksinasi, dan persyaratan vaksin bekerja," begitu lanjutannya.

United Airlines mengatakan akan mengikuti persyaratan perjanjian dengan serikat pekerja sejauh pemecatan karyawan untuk orang-orang yang menolak vaksin.

"Untuk kurang dari satu persen orang yang memutuskan untuk tidak divaksinasi, sayangnya kami akan memulai proses pemberhentian dari maskapai sesuai kebijakan kami," kata memo itu.

"Ini adalah keputusan yang sangat sulit tetapi menjaga keamanan tim kami selalu menjadi prioritas pertama kami," dalam memo itu.




(pin/fem)

Hide Ads