Ada Lagi! Penumpang Nekat Buka Pintu Darurat, Lalu Naik ke Sayap Pesawat

Ada-ada saja kelakuan penumpang yang satu ini. Dengan nekatnya dia membuka pintu darurat dan naik ke sayap pesawat.

Diberitakan oleh Washington Post, kejadian tersebut berlangsung saat pesawat baru saja mendarat di Bandara Internasional Miami, Florida. Menurut Juru bicara polisi Miami-Dade, Alvaro Zabaleta, penerbangan tersebut berangkat dari Cali, Columbia.

Mengutip CNN, tak hanya membuka pintu darurat dan berjalan ke sayap, pria itu juga melompat ke area terlarang. Dia pun dihadang oleh petugas keamanan, namun pria ini malah meminta bantuan dan mengklaim kalau dirinya dalam bahaya.

Pria ini lalu ditahan oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, menurut polisi. Kemungkinan dia akan menghadapi tuntutan federal.

Dia kemudian berusaha melarikan diri dan melawan petugas, sampai akhirnya harus dibawa ke Rumah Sakit Jackson karena memerlukan perawatan medis. Namun, pihak berwenang tidak mengungkap secara spesifik bagaimana kondisi pria tersebut.

"Semua penumpang lain turun secara normal," kata Juru Bicara American Airlines, Laura Masdival.

"Kami berterima kasih kepada anggota tim kami atas profesionalisme mereka dan meminta maaf kepada pelanggan kami atas ketidaknyamanan ini," tambah Laura.

Penangkapan di Bandara Miami, Florida ini merupakan insiden terbaru selama satu tahun di tengah pandemi. Insiden lainnya berasal dari perselisihan akibat penggunaan masker, disebabkan penumpang nakal yang tak mau ikut aturan.

Menurut Administrasi Penerbangan Federal (FAA), lebih dari 70 persen dari total 4.498 laporan penumpang nakal pada tahun ini melibatkan penumpang yang tak mau pakai masker. Meski tingkat insiden sudah menurun, denda untuk pelanggaran tersebut mencapai USD 1 juta atau sekitar Rp 14 miliar untuk tahun ini.

Sementara, bagi siapapun yang membuka pintu darurat pesawat selama keadaan tidak darurat akan menghadapi denda besar dan kemungkinan hukuman penjara. Tuduhan campur tangan dengan anggota awak pesawat dan pramugari bahkan bisa menghadapi hukuman maksimal 20 tahun di penjara federal.