Berita Terpopuler

Burung Paling Mematikan, Desa Wisata Terbaik di Serang

Tim detikcom - detikTravel
Senin, 04 Okt 2021 17:45 WIB
Burung Kasuari. Foto: AFP/TIZIANA FABI
Jakarta -

Burung kasuari menjadi burung paling berbahaya di dunia yang pernah dipelihara manusia. Burung ini juga dikenal sebagai ikon Papua.

Diberitakan CNN, burung kasuari jadi peliharaan manusia pada 18.000 tahun yang lalu. Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah PNAS mengungkapkannya.

Burung paling awal yang dipelihara oleh manusia mungkin adalah kasuari. Satwa ini sering disebut sebagai burung paling berbahaya di dunia karena kakinya yang panjang dan berkuku seperti belati.

Studi terbaru mengambil objek di lebih dari 1.000 fosil fragmen kulit telur. Objek itu digali dari dua tempat di antara batu yang digunakan oleh pemburu di New Guinea.

Hasilnya menunjukkan bahwa manusia purba mungkin telah mengumpulkan telur burung besar yang tidak bisa terbang ini sebelum mereka menetas. Kemudian mereka membesarkan anak-anaknya hingga dewasa.

Para peneliti mengatakan bahwa burung kasuari bisa menjadi agresif karena seorang pria di Florida telah dibunuh olehnya pada tahun 2019. Di sisi lain, unggas ini mudah dirawat dan dibesarkan hingga dewasa.

Saat ini, kasuari adalah vertebrata terbesar di New Guinea dengan bulu serta tulangnya merupakan bahan berharga untuk membuat perhiasan dan pakaian adat. Daging burung itu dianggap sebagai makanan lezat.

Ada tiga spesies kasuari, berasal dari bagian utara Queensland, Australia, dan New Guinea. Peneliti berpikir bahwa manusia kuno kemungkinan besar memelihara spesies terkecil, kasuari kerdil, yang beratnya sekitar 20 kilogram.

Cangkang telur yang memfosil diberi penanggalan karbon sebagai bagian dari penelitian. Usianya berkisar antara 18.000 hingga 6.000 tahun.

Di sisi lain, manusia diyakini pertama kali memelihara ayam tidak lebih awal dari 9.500 tahun yang lalu.

Selanjutnya: desa wisata terbaik di Serang



Simak Video "Mencoba Menggosok Kain Tope Le'leng Bersama Para Selebriti di Sulawesi Selatan"

(pin/pin)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork