Sepatu high heels kerap dipakai oleh pramugari atau acara formal. Namun, sebuah maskapai Ukraina mendobrak tradisi itu dan menggantinya dengan sepatu kekinian.
Adalah SkyUp Airlines, maskapai dari Ukraina yang baru-baru ini melakukan terobosan itu. Dikutip detikTravel dari BBC, Jumat (8/10/2021), perubahan itu juga disebut positif dari awak kabinnya.
"Bayangkan 12 jam berdiri, terbang pulang pergi dari Kiev ke Zanzibar. Jika Anda memakai sepatu hak tinggi, setelahnya Anda pasti akan sulit berjalan," ujar pramugari Daria Solomennaya yang berumur 27 tahun.
Solomennaya menambahkan, 12 jam memakai sepatu hak tinggi tersebut termasuk ketika mengikuti pemeriksaan keamanan dan melakukan tugas bersih-bersih.
Dengan perubahan ini, para pramugari tak lagi mengenakan sepatu hak tinggi, blus dan rok ketat. Sekarang yang dipakai awak kabin adalah sepatu kets dan celana panjang dan jaket longgar.
Bukan yang pertama
SkyUp bukan maskapai Eropa pertama yang melakukannya. Hanya bagi masyarakat Ukarina, ini pertanda bahwa tradisi lama perlahan-lahan telah luntur.
Keputusan ini diambil setelah survei pegawai SkyUp Airlines mengungkap bahwa para karyawan perempuan sudah muak dengan sepatu hak tinggi, rok span dan celana panjang ketat.
"Banyak rekan kerja saya sering datang ke dokter spesialis kaki. Jari dan kuku mereka terus-terusan cedera akibat hak tinggi," katanya menggerutu.
Keluhan lainnya adalah varises dan pelebaran pembuluh darah.
Sejumlah maskapai lain telah lebih dulu menghapus aturan berpakaian yang selama ini dianggap sebagai standar industri penerbangan. Maskapai ini antara lain:
- Virgin Atlantic membolehkan pramugari untuk tidak memakai perias wajah
- Japan Airlines menghapus kewajiban memakai hak tinggi serta memberikan pilihan untuk memakai celana panjang dan bukan rok span
- Norwegian Air membolehkan penggunaan sepatu tanpa hak dan menghapus kewajiban bagi pramugari menggunakan rias wajah saat terbang
Selanjutnya: Mendobrak stigma negatif dan seksis pramugari
(rdy/ddn)