TRAVEL NEWS
Terapkan Prokes Ketat, Bali Kembali Adakan Upacara Ngaben

Dengan semakin terkendalinya pandemi COVID-19, kegiatan yang melibatkan banyak orang kembali dibuka. Di antaranya adalah pelaksanaan prosesi adat Upacara Ngaben di Bali, pada Jumat (8/10) lalu.
Bertempat di Pantai Matahari, Sanur, Bali upacara ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pemerintah pun memberikan pengawasan dan apresiasi atas kerja sama penyelenggara serta masyarakat setempat akan upaya perlindungan kesehatan yang diterapkan dalam upacara agung tersebut.
Diketahui, Ngaben tidak hanya merupakan bagian dari warisan budaya dan prosesi keagamaan yang diagungkan, melainkan juga telah menjadi salah satu ikon peristiwa pariwisata yang dituju oleh wisatawan.
"Data monitoring kepatuhan prokes Bali yang selalu tercatat tinggi diatas 90% menjadi modal dasar membaiknya penanganan COVID-19, turunnya level PPKM, dan dibolehkannya upacara besar seperti Ngaben atau Pelebon," kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Dokter Reisa Broto Asmoro dalam keterangan tertulis, Minggu (10/10/2021).
Masyarakat terpantau patuh mengenakan masker. Panitia juga menyediakan sarana penunjang seperti tempat cuci tangan dan hand sanitizer di tempat upacara. Selain itu, warga yang belum mendapatkan vaksinasi tidak diperbolehkan masuk ke lokasi.
Untuk memastikan status vaksinasi tersebut, panitia upacara mengharuskan pengunjung melakukan scan QR Code PeduliLindungi di pintu masuk.
"Kita harus memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada masyarakat Bali yang membuktikan bahwa adaptasi kebiasaan baru dapat diterapkan dalam upacara adat besar seperti Ngaben tokoh besar seperti Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung," kata dr. Reisa.
dr. Reisa juga menuturkan membaiknya situasi Bali juga membuat pemerintah membuka penerbangan langsung ke Bali dari Jepang, Korea Selatan, Cina, Selandia Baru dan Uni Emirat Arab pada tanggal 14 Oktober 2021.
Sementara itu, Promotor Prokes COVID-19 asal Bali, Dr. dr. Ni Wayan Eka Cipta Sari menurutkan adaptasi kebiasaan baru diterjemahkan dengan memakai masker, pemeriksaan suhu, penyediaan tempat cuci tangan dan cairan pembersih tangan, penggunaan aplikasi Peduli Lindungi.
"Mengurangi jumlah tamu dan panitia kapasitas sampai dengan 75 persen, mengadakan rapid test antigen untuk ratusan panitia yang terlibat, penempatan Satgas Kota Denpasar di tiap titik prosesi kremasi (Ngaben), penempatan spanduk dan baliho peringatan taat prokes dan penugasan MC yang selalu mengingatkan peserta Plebon untuk taat Prokes," ungkapnya.
Diketahui, capaian vaksinasi di Bali adalah salah satu tertinggi secara nasional. Menurut website https://vaksin.kemkes.go.id/ per 9 Oktober 2021 sudah lebih dari 98% sasaran vaksinasi di Bali mendapatkan suntikan dosis pertama.
Simak Video "Bali Dihantam Pandemi Corona, Lalu-lalang Wisatawan Sepi"
[Gambas:Video 20detik]
(ega/ddn)