Penyelenggaraan Umrah Diminta Tak Memberatkan Jamaah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Penyelenggaraan Umrah Diminta Tak Memberatkan Jamaah

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Senin, 11 Okt 2021 17:26 WIB
A Saudi police woman, left, who is recently deployed to the service, at top left, stands alert in front of the Al-Safa mountain, as pilgrims pray at the Grand Mosque, at the Grand Mosque, a day before the annual hajj pilgrimage, Saturday, July 17, 2021. The pilgrimage to Mecca required once in a lifetime of every Muslim who can afford it and is physically able to make it, used to draw more than 2 million people. But for a second straight year it has been curtailed due to the coronavirus with only vaccinated people in Saudi Arabia able to participate. (AP Photo/Amr Nabil)
Foto: AP/Amr Nabil
Jakarta -

Kerajaan Arab Saudi mulai membuka pintu untuk jamaah dari Indonesia. Pemerintah pun diminta bergerak cepat.

Keputusan Arab Saudi membuka pintu umrah bagi Indonesia harus dimanfaatkan. Pemerintah perlu menyusun teknis penyelenggaraan umrah sebaik mungkin di tengah pandemi COVID-19.

"Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama mengambil tanggung jawab dalam menyiapkan penegakan prokes (protokol kesehatan) bagi warga negara kita dengan sebaik-baiknya," kata anggota Komisi VIII Bukhori Yusuf melalui keterangan tertulis yang dikutip detikTravel, Senin (11/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Politikus PKS itu menyampaikan, penegakan prokes memiliki konsekuensi terhadap biaya. Menurutnya, penegakan prokes dinilai memberatkan bagi umat.

Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS, Bukhori Yusuf (Dok. Istimewa)Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS, Bukhori Yusuf (Dok. Istimewa)

Dia meminta pemerintah menyiapkan skema prokes dan pembiayaan terbaik. Sehingga, beban biaya tambahan tidak memberatkan calon jamaah dari segi biaya.

ADVERTISEMENT

"Karena itu, saya mendorong peran pemerintah memastikan penyelenggaraan umrah yang tidak memberatkan para jemaah kita," ungkapnya.

Selain permasalahan biaya, Pemerintah diminta memperhatikan prosedur penegakan prokes dalam menyambut kedatangan jamaah umrah Indonesia sepulang dari Tanah Suci. Pasalnya, kasus pandemi global belum sepenuhnya membaik lantaran penambahan kasus masih terus terjadi.

"Ini semata-mata demi mengantisipasi risiko terjadinya gelombang ketiga pandemi di Indonesia sekaligus memelihara keselamatan bersama," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Arab Saudi kembali membuka penyelenggaraan ibadah umrah bagi Indonesia. Hal itu diperoleh dari nota diplomatik yang disampaikan Pemerintah Arab Saudi pada 8 Oktober 2021.




(rdy/rdy)

Hide Ads