Tokoh Turki, Mustafa Kemal Ataturk akan diabadikan jadi nama jalan di Jakarta. Setidaknya ada 7 tokoh Indonesia yang jadi nama jalan di luar negeri. Siapa saja?
Wacana mengabadikan nama Mustafa Kemal Ataturk menjadi nama jalan di Indonesia ternyata memicu kontroversi. Banyak kalangan yang menyatakan tidak setuju karena Ataturk dianggap sebagai tokoh sekuler yang menjauhkan rakyat Turki dari ajaran Islam.
Di sisi lain, ternyata ada banyak tokoh Indonesia yang telah diabadikan menjadi nama jalan di negeri orang. Ada setidaknya 7 tokoh dari Indonesia yang begitu dihormati dan diabadikan jadi nama jalan di luar negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 7 Tokoh Indonesia yang Jadi Nama Jalan di Luar Negeri:
1. Soekarno, Maroko
Nama Presiden Indonesia pertama, Soekarno, paling sering diabadikan menjadi nama jalan di luar negeri. Di kota Rabat, Maroko, ada Avenue Soekarno, yang berada tepat di depan Bank Al Maghreb.
Maroko sangat berutang budi kepada Soekarno dan bangsa Indonesia untuk keluar dari penjajahan pada tahun 1945. Berikut Konferensi Asia Afrika pada 1955 dan kunjungan Presiden Sukarno pada 2 Mei 1960. Juga terhitung sebagai kunjungan kepresidenan pertama untuk Maroko, setelah kemerdekaannya pada 1956.
Jasa Bung Karno menggelar Konferensi Asia Afrika yang mempersatukan negara-negara dua benua juga membuat Mesir mengabadikan nama jalan Ahmed Sokarno di Kairo.
2. Mohammad Hatta, Belanda
Nama Bung Hatta diabadikan sebagai nama sebuah jalan di kawasan Haarlem, Belanda. Dalam bahasa lokal, nama jalannya adalah Mohammed Hatta Straat.
Sosok Mohammad Hatta dikenang karena kejeniusannya membantu mengawal Indonesia sampai merdeka bersama Soekarno pada tahun 1945.
3. Raden Ajeng Kartini, Belanda
Perjuangan RA Kartini dalam hal hak perempuan mengenyam pendidikan juga terdengar sampai Negara Kincir Angin.
Di Belanda, jalan Raden Adjeng Kartinistraat bisa ditemukan di Amsterdam, tak jauh dengan Rosa Luxemburgstraat, nama tokoh perempuan sayap kiri Eropa.
Ada juga Kartinistraat di Harlem, Belanda, tepatnya di kawasan permukiman. Selain itu, Kartini juga menjadi nama jalan di Utrecht dan Venlo.
Selanjutnya ---->> Sutan Sjahrir
4. Sutan Sjahrir, Belanda
Putra Padang Panjang, Sutan Sjahrir, juga dijadikan nama jalan di kawasan Leiden, Belanda. Sjahrirstraat berada dekat Gandhistraat dan tak jauh dari Martin Luther Kingpad.
Selain di Leiden, ada pula Sjahrirsingel di Gouda, juga Sutan Sjahrirstraat di Haarlem yang tersambung dengan Mohammad Hattastraat.
5. Pattimurra, Belanda
Thomas Matulessy alias Kapitan Pattimura ialah sosok pahlawan nasional berdarah Maluku. Nama Pattimura diabadikan menjadi nama jalanan di Belanda, tepatnya di kawasan Wierden.
Pattimura ialah mantan sersan militer Inggris yang akhirnya membantu Indonesia mengusir penjajah Belanda. Namanya juga diabadikan menjadi nama Universitas Pattimura, Kodam XVI/Pattimura dan Bandar Udara Internasional Pattimura di Ambon.
6. Munir, Belanda
Sosok pejuang hak asasi manusia, Munir Said Thalib Al-Kathiri, dikenang sebagai nama jalan di Den Haag, Belanda.
Munirpad diresmikan pada 14 April 2015. Lokasinya berada di lingkungan Martin Luther King-Laan, dekat Salvador Allende Straat dalam kompleks perumahan Den Haag.
Amnesty International merupakan pihak yang memperjuangkan nama Munir sebagai nama jalan, terkait dengan fokusnya bekerja untuk Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan Imparsial, hingga sebelum tewas dalam penerbangan Garuda Indonesia 974 dari Jakarta menuju Amsterdam pada bulan September 2004.
7. Jokowi, Abu Dhabi
Tahun 2020 menjadi tahun yang membanggakan bagi Indonesia, karena nama Presiden Joko Widodo diabadikan menjadi nama salah satu ruas jalan di Abu Dhabi.
Jalan Jokowi membelah ADNEC (Abu Dhabi National Exhibition Center) dan Embassy Area, yang notabene kawasan kantor perwakilan diplomatik.
Sebelumnya, nama jalan ini adalah Al Ma'arid Street, yang menghubungkan Jalan Rabdan dengan Jalan Tunb Al Kubra. Penamaan ini merupakan bentuk penghormatan Uni Emirat Arab kepada Indonesia, yang dianggap konsisten dalam menjalin hubungan bilateral yang hangat.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!