Peta Bintang Tertua di Dunia Bakal Dipamerkan di Museum Inggris

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Peta Bintang Tertua di Dunia Bakal Dipamerkan di Museum Inggris

Putu Intan - detikTravel
Selasa, 19 Okt 2021 13:24 WIB
Nebra Sky Disc
Nebra Sky Disc. Foto: BBC/Getty Images
London -

Piringan perunggu yang diyakini sebagai peta bintang tertua akan dipamerkan ke hadapan publik. Artefak ini dianggap sebagai penemuan terpenting.

Piringan itu disebut sebagai Nebra Sky Disc. Piringan yang berasal dari Zaman Perunggu ini diyakini telah berusia 3.600 tahun.

Dilansir dari BBC, Selasa (19/10/2021) Nebra Sky Disc pertama kali ditemukan pada 1999 di Jerman. Kala itu para arkeolog melakukan penggalian dan menemukan benda yang dianggap sebagai penemuan arkeologi paling penting di abad ke-20.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi penemuan ini sempat menimbulkan kontroversi. Sejumlah akademisi memperdebatkan keaslian peta tersebut.

Kembali ke Nebra Sky Disc, piringan ini berbentuk bundar dengan diameter sekitar 30 sentimeter. Dia juga memiliki patina biru-hijau yang dihiasi simbol emas yang mewakili matahari, bulan, bintang, titik balik matahari, dan fenomena kosmik lainnya.

ADVERTISEMENT

UNESCO memasukkan artefak ini ke dalam daftar global dokumen bersejarah penting. Piringan ini memberikan pandangan unik tentang pengetahuan awal manusia soal surga.

Saat ini, Nebra Sky Disc menjadi koleksi Museum Prasejarah Negara Jerman di Halle. Namun untuk sementara ini dipinjamkan ke British Museum selama 15 tahun.

British Museum akan memamerkan piringan tersebut dalam pameran di Stonehenge. Publik dapat melihat piringan ini mulai Februari 2022.

"Ini akan membuka mata," kata Neil Wilkin, kurator pameran The World Of Stonehenge.

"Nebra Sky Disc dan liontin matahari adalah dua benda paling luar biasa yang bertahan dari Zaman Perunggu Eropa," katanya.

"Keduanya baru saja digali, secara harfiah, setelah tetap tersembunyi di dalam tanah selama lebih dari tiga milenium. Kami senang bahwa keduanya akan menjadi bagian penting dalam pameran Stonehenge sekali seumur hidup kami di British Museum," sambungnya.

"Sementara keduanya ditemukan ratusan mil dari Stonehenge, kami akan menggunakannya untuk menyinari dunia luas yang saling terhubung yang ada di sekitar monumen kuno, yang mencakup Inggris, Irlandia, dan daratan Eropa," ujarnya lagi.

Artikel ini bersambung di halaman berikutnya:

Tujuan awal berdirinya Stonehenge tetap menjadi misteri, tetapi lingkaran batu yang dibangun sekitar 2.500 SM ini sejajar dengan pergerakan Matahari.

Matahari dan titik baliknya juga diwakili dengan tanda pada cakram Nebra dan para ahli percaya bahwa matahari adalah pusat agama Zaman Perunggu Eropa utara.

Arkeolog dan ahli Zaman Perunggu Prof Miranda Aldhouse-Green sebelumnya mengatakan bahwa simbol-simbol pada cakram Nebra adalah bagian dari sistem kepercayaan luas Eropa yang kompleks di mana orang-orang melihat langit, menyembah mereka, menyembah matahari, menyembah bulan, menyelaraskan monumen mereka saat matahari terbit atau bulan terbit.

"Dan karena Nebra telah menyatukan semua simbol ini, ini memberi tahu kita untuk pertama kalinya mungkin apa yang benar-benar dilihat, dirasakan, dan dipercayai orang," ucapnya.



Simak Video "Video: Wujud Bangkai Kapal di Barcelona yang Tenggelam 500 Tahun Lalu"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads