Saat Menteri Sandiaga jadi Rojali di Aceh, Beli Peci hingga Dodol

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Saat Menteri Sandiaga jadi Rojali di Aceh, Beli Peci hingga Dodol

Agus Setyadi - detikTravel
Selasa, 19 Okt 2021 18:40 WIB
Sandiaga Uno di Aceh
Foto: (dok. Kemenparekraf)
Banda Aceh -

Menparekraf Sandiaga Uno mengunjungi sejumlah lokasi wisata dan pusat oleh-oleh di Aceh. Sandi berseloroh, dia dan rombongan merupakan Rojali alias rombongan jadi beli.

Salah satu tempat wisata yang dikunjungi Sandi adalah Kapal PLTD Apung yang terletak di kawasan Punge Blang Cut, Banda Aceh. Di sana, Sandi melihat langsung kapal raksasa yang dibawa gelombang tsunami ke daratan.

Sandi juga sempat melihat-lihat museum yang dibikin di dalam kapal. Sandi mengaku pernah mengunjungi kapal tersebut 16 tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah hari ini saya bisa meninjau langsung museum PLTD Apung yang terakhir saya kunjungi Maret 2005," kata Sandi kepada wartawan, Selasa (19/10/2021)

Sandi mengapresiasi pemerintah di Aceh yang membuat museum di PLTD Apung. Menurutnya, lokasi tersebut menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Tanah Rencong

ADVERTISEMENT

"Saya apresiasi karena ada edukasi, wisata edukasi," jelas Sandi.

Sandiaga Uno di AcehSandiaga Uno di Aceh Foto: (dok. Kemenparekraf)

Dari lokasi PLTD Apung, Sandi mengunjungi salah satu toko oleh-oleh di Banda Aceh. Sandi membeli beberapa oleh-oleh khas Aceh seperti tas bermotif Aceh, kopiah meukutop, dodol, kopi dan lainnya.

"Kita di toko Pusako menjadi Rojali rombongan yang jadi beli, bukan rohali rombongan hanya lihat-lihat," seloroh Sandi.

Menurutnya, kunjungan wisatawan asing ke Aceh turun drastis selama pandemi COVID-19. Dia mendorong wisatawan domestik untuk mengambil peran dalam memajukan wisata Tanah Rencong.

Sandiaga Uno di AcehSandiaga Uno di Aceh Foto: (dok. Kemenparekraf)

Dalam kunjungan tersebut, Sandi juga memberi isyarat membuka kembali wisata Aceh bagi wisatawan asing khususnya dari Malaysia. Namun dia meminta masyarakat terus mematuhi protokol kesehatan.

"Tadi saya lihat di sini perlu ditingkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, tapi terpenting produk kreativitas di sini termasuk tas yang saya pakai membuka lapangan kerja luar biasa," ujar Sandi.

"Produk ekonomi kreatif di Aceh kualitasnya sangat baik, karena perajin sangat berpengalaman secara turun temurun memproduksinya. Keunggulannya sangat bisa diangkat ke level internasional," lanjut Sandi.




(sym/sym)

Hide Ads