Kisah Kopi Hari Bersama dari Jayapura, Pengganti Bayar SPP Tiap Semester

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Kopi Hari Bersama dari Jayapura, Pengganti Bayar SPP Tiap Semester

Hari Suroto - detikTravel
Sabtu, 23 Okt 2021 16:55 WIB
Kopi Hari Bersama
Kopi Hari Bersama (Hari Suroto for detikcom)
Jayapura -

Kisah kopi Hari Bersama berawal dari membantu mahasiswa asal Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang. Sebagai pengganti biaya SPP.

Untuk bisa bayar SPP dan biaya hidup di Kota Jayapura, para mahasiswa itu dikirim kopi oleh orang tuanya di kampung.
Kopi ini jenis Arabika typica.

Kopi itu ditanam pada ketinggian 2000 mdpl. Ditanam di kebun semi hutan yang subur, tumpang sari dengan tanaman ubi jalar. Kopi ditanam secara organik, semua mengandalkan kebaikan alam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses pemanenan buah kopi masih manual menggunakan tangan, begitu juga pemrosesan buah kopi menjadi green bean.

Suhu udara di Okbibab sangat dingin, dengan intensitas matahari yang terbatas, sehingga penjemuran biji kopi butuh waktu lama.

ADVERTISEMENT

Selain rasa yang menarik dari kopi Papua adalah cerita di baliknya. Perjalanan biji kopi hingga Sentani, Jayapura sangat panjang. Dari Distrik Okbibab, biji kopi dikirim menggunakan pesawat kecil jenis twin otter, penerbangan bukan terjadwal, tergantung kalau ada carteran dari Sentani Jayapura, baru petani menitipkan kopi.

Pengiriman biji kopi dari Distrik Okbibab dikemas dalam karung bekas wadah beras.

Pemasaran kopi Hari Bersama dilakukan secara online, kopi bubuk maupun biji kopi roasting.

Niatnya bermula dari untuk membantu memasarkan kopi dari petani Suku Ngalum di pedalaman Pegunungan Bintang, Papua.

Akses untuk menuju ke Distrik Okbibab hanya dapat dilakukan dengan pesawat terbang kecil. Belum ada jalan darat, tidak ada tower telepon seluler. Komunikasi hanya mengandalkan radio SSB.

Radio SSB milik kantor distrik atau petugas maskapai pesawat perintis AMA. Untuk komunikasi dengan keluarga di Jayapura, warga menggunakan Whatsapp, melalui jaringan satelit yang berbayar per jamnya. Voucher internet satelit di Okbibab 100 ribu untuk 3 hari.

Dalam sejarahnya, tanaman kopi di Okbibab, pertama kali diperkenalkan oleh misionaris pada tahun 1970-an. Bibit kopi didatangkan dari Moanemani, Kabupaten Dogiyai yang terkenal dengan jenis kopi arabica typica, di Moanemani kopi ditanam oleh Suku Mee.

Biaya kirim biji kopi dari Distrik Okbibab menuju Sentani, Jayapura menggunakan pesawat kecil, 7500 rupiah per kg.

Pesawat kecil twin otter dengan tujuan Distrik Okbibab dari Bandara Sentani hanya pesawat AMA, tiket 2 jutaan per orang. Sedangkan dari Distrik Okbibab ke Oksibil ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang, hanya dapat dilakukan dengan jalan setapak sekitar 1 hingga 1,5 hari.

---
Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.




(fem/fem)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Kopi Papua Terancam Musnah
Kopi Papua Terancam Musnah
10 Konten
Pemanasan global yang makin parah, ternyata bisa mengancam keberadaan kopi Papua.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads