Sejumlah hasil penelitian memang menunjukkan risiko penularan Covid-19 di dalam pesawat rendah. Salah satunya merujuk penelitian International Air Transport Association (IATA) yang menyebut kemungkinan tertular Corona di pesawat malah lebih kecil ketimbang tersambar petir. Dengan hanya 44 kasus di antara 1,2 miliar penumpang, itu berarti 1 dari setiap 27 juta penumpang.
dr Tirta membandingkannya dengan aturan masuk bioskop, yang hanya perlu vaksin dua kali dan menunjukkan buktinya lewat aplikasi PeduliLindungi. Padahal, risiko penularan virus Corona di bioskop lebih tinggi.
"Bahkan bioskop, yang risiko penularannya lebih tinggi sudah dibuka, cukup vaksin dua kali dan Pedulilindungi. Sementara pesawat kudu PCR. Saya yakin netizen juga udah paham ini. Harusnya pemangku kebijakan nggak ACC kebijakan terbang harus swab pcr dulu, cukup swab antigen," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga membandingkan kebijakan PCR sebagai syarat naik pesawat itu dengan transportasi darat. Dia mendorong agar kebijakan ini segera direvisi.
"Lucunya juga, transportasi darat, nggak ada hepa filternya, lebih lama pula di dalam mobil, justru nggak wajib PCR. Yok bisalah direvisi. Belum telat, sebelum kebijakannya jalan 1 November nanti," dia menambahkan.
Simak Video "Video: Pesawat Cessna 172 Jatuh di Chartres Prancis, Semua Penumpang Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!