Gaji Karyawan dan Satwa Ragunan Aman saat Pandemi Berkat Pemprov DKI

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gaji Karyawan dan Satwa Ragunan Aman saat Pandemi Berkat Pemprov DKI

Tiara Rosana - detikTravel
Senin, 25 Okt 2021 12:52 WIB
Taman Margasatwa Ragunan
Wisatawan di TMR. Foto: Tiara Rosana/detikcom
Jakarta -

Lembaga konservasi (LK) satwa menjadi salah satu objek wisata yang memikul beban paling berat selama masa pandemi COVID-19 berlangsung. Kesulitan dirasakan karena kewajiban mereka tidak hanya membayar gaji karyawan, tetapi satwa-satwa di dalamnya pun harus dijaga kesejahteraannya.

Namun, hal demikian tidak terlalu berdampak bagi Taman Margasatwa Ragunan (TMR). Wahyudi Bambang, selaku Staff Layanan Informasi dan Kehumasan TMR mengatakan kepada detikTravel pada Minggu (24/10) kalau TMR cukup survive dalam menjalani masa pandemi.

Hal itu dikarenakan TMR berada di bawah kepemilikan Pemprov DKI Jakarta, dan tidak mengandalkan tiket masuk sebagai sumber pemasukan utama operasional sebagaimana yang dilakukan LK lain. Segala biaya operasional seperti perawatan satwa dan gaji karyawan, seluruhnya ditanggung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taman Margasatwa RagunanTaman Margasatwa Ragunan. Foto: Tiara Rosana/detikcom

"Sejauh ini sih kita nggak ada masalah ya, untuk perawatan dan sebagainya nggak ada masalah karena tadi sudah disampaikan bahwa Ragunan milik Pemprov DKI Jakarta, jadi untuk biayanya pun dari Pemprov kan. Jadi walaupun tidak ada pengunjung, tidak ada tiket masuk, kami masih aman, kami survive," ungkap Bambang.

Bambang juga mengungkapkan bahwa Ragunan tidak memberlakukan sesuatu yang khusus sebagai solusi mengatasi kendala. Segala aktivitas di dalam ragunan seperti perawatan satwa, semua berjalan normal walaupun Ragunan harus tutup.

ADVERTISEMENT

Untuk target pengunjung juga Ragunan tidak memerhatikan target jumlah setiap harinya. Bambang berujar bahwa Ragunan lebih concern kepada prokes dan berharap setiap pengunjung TMR patuh prokes.

"Kalau untuk jumlah nggak ada sih, nggak ada target harus berapa. Targetnya lebih kepada saat kondisi COVID-19 ini, target ke pengunjung untuk patuh terhadap protokol kesehatan. Demi kenyamanan dan keamanan kita bersama. Jangan sampai ini menjadi klaster baru untuk penyebaran COVID-19 ya. Dan kita berharap tidak terjadi di tempat-tempat wisata terutama di Ragunan," kata dia.




(pin/pin)

Hide Ads