PHRI Bali: Rapid Antigen Cepat Ada yang Rp 1,9 Juta, Ladang Bisnis?

bonauli - detikTravel
Selasa, 26 Okt 2021 20:06 WIB
Foto: Getty Images/Ed Wray
Denpasar -

Tes PCR menjadi syarat mutlak dalam bepergian. Namun kini muncul lagi kekhawatiran ladang bisnis PCR terkait kebijakan baru.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karangasem, Bali, I Wayan Kariasa. Dirinya menyampaikan bahwa pemberlakuan kewajiban tersebut membuat biaya liburan membengkak sehingga banyak wisatawan nusantara yang membatalkan perjalanan ke Bali.

"Ternyata, dulunya dengan rapid antigen sekarang harus dengan PCR swab. Jadi, biayanya hampir lima kali lipat naik dari dari harga antigen. Ini cukup beban buat para wisatawan dan juga mengamputasi kita dalam pergerakan ekonomi kita di Bali," kata Kariasa, saat dihubungi Selasa (26/10) dikutip dari CNNIndonesia.com.

Ia juga menyatakan, dengan diberlakukan kewajiban swab PCR untuk ke Bali, banyak wisatawan yang menjadwalkan ulang pemesanan ulang hotelnya.

Kebijakan karantina lima hari dan wajib tes PCR dinilai sangat memberatkan wisatawan yang datang ke Bali. Menurutnya, kalau memang ada wajib tes PCR harganya jangan terlalu mahal sehingga tidak memberatkan wisatawan.

"Tadi saya dapat di beberapa grup WhatsApp lain justru harga rapid antigen di Bali yang pengen cepat ada Rp 1,9 juta. Itu sangat gila sekali harganya. Ada informasi seperti itu, jadi ladang bisnis jadinya," ujarnya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan agar harga tes Polymerase Chain Reaction (PCR) COVID-19 turun menjadi Rp 300 ribu. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kini telah melakukan persiapan dengan menyederhanakan harga reagen.



Simak Video "Video: Pesawat Cessna 172 Jatuh di Chartres Prancis, Semua Penumpang Tewas"

(bnl/ddn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork