Aceh Singkil -
Viralnya video anjing Canon di Pulau Banyak, Aceh Singkil menuai pro kontra hingga simpati. Tak terkecuali Menparekraf Sandiaga Uno yang meluruskan masalah.
Dalam satu minggu terakhir, sosial media tanah air diriuhkan soal anjing 'Canon' yang ditemukan mati setelah penanganan yang buruk saat ditangkap untuk dipindah dari Pulau Banyak ke daratan Aceh Singkil dengan dalih permintaan warga dan wisata halal.
Menparekraf Sandiaga Uno dalam video conference dengan Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia akhirnya bersuara soal hal ini. Sandiaga meminta tidak ada kekerasan buat hewan di tempat wisata halal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini sesuatu yang menyentuh hati saya. Saya ingin Pak Riyanto Sofyan (Ketua Umum Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Riyanto Sofyan-red) dan timnya untuk memastikan, kita mengedukasi dan sosialisasi wisata halal. Wisata halal itu bukan menyakiti siapapun," ujar Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga meminta semua pihak untuk saling bekerja sama dan bangkit di masa sulit seperti ini. Akhir kata, ia menegaskan kalau wisata halal tak melibatkan kekerasan pada binatang seperti yang ramai dibicarakan di media sosial.
"Kita harus bangkit dalam masa yang sulit ini untuk membuktikan kalau wisata halal adalah salah satu caranya (untuk bangkit). Kita harus memastikan setiap pernyataan yang keluar dari pertemuan ini, setiap kekerasan pada hewan bukan bagian dari wisata halal," tegas Sandi
Tuduhan kematian anjing Canon ditepis oleh Satpol PP
Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Singkil, Ahmad Yani, mengatakan anjing tersebut ditangkap setelah menerima surat dari Camat terkait pemberlakuan wisata halal di kawasan Pulau Banyak. Dia mengatakan ada empat anggota Satpol PP yang berangkat ke Pulau Banyak untuk berkoordinasi dengan Muspika setempat.
Mereka kemudian bergerak ke sebuah resor tempat anjing itu dipelihara. Di sana, katanya, anggota Satpol PP menangkap dua ekor anjing untuk dibawa ke daratan Aceh Singkil.
"Ketika sampai di Singkil, anjing itu sudah mati. Satu lagi yang betina selamat. Kami menduga mungkin anjing itu mati karena stres," kata Ahmad saat dimintai konfirmasi.
"Tidak ada penyiksaan. Anjing itu diduga mati karena stres seusai diamankan anggota saat akan dibawa ke daratan," ujarnya lagi.
Kabar soal anjing Canon yang viral itu juga telah sampai ke telinga Bupati Aceh Singkil Dulmursid. Berujung pada permintaan maaf sang pemilik.
Selanjutnya: Permintaan maaf sang pemilik resort
Bupati Aceh Singkil Dulmursid mengaku keberatan atas tindakan pihak yang memviralkan kasus itu. Dia awalnya bicara soal aturan yang berlaku di kawasan wisata Pulau Banyak. Menurutnya, sudah ada aturan yang melarang memelihara anjing Canon di lokasi itu.
"Kita lihat dulu, dia memviralkan sebuah berita yang ada dasarnya tidak diperbolehkan memelihara anjing, kita lihat. Kalau memang dia mengelola wisata, kita lihat aturannya juga dia mengelola wisata di situ sudah lengkap belum izinnya. Itu akan kita klarifikasi semuanya," kata Dulmusrid kepada wartawan, Selasa (26/10/2021).
Dulmusrid meminta semua pihak membaca aturan yang berlaku di Aceh. Dia mengingatkan semua pihak mematuhi aturan yang berlaku di suatu wilayah.
Dia mengaku keberatan soal kasus anjing mati ini diviralkan. Dia mengatakan pemilik resor harus menyampaikan klarifikasi.
"Kalau kita diajak jalan mediasi, dia harus klarifikasi dulu, dia yang viralkan, kita merasa keberatan, jadi harus klarifikasi dulu," ujarnya.
Permintaan maaf pemilik anjing Canon
Terbaru, pemilik anjing Canon menyampaikan permintaan maaf lewat sebuah video berdurasi 3 menit. Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Singkil, Ahmad Yani, membenarkan video permintaan maaf dari pengelola resor tersebut.
Video itu dibuat Willi selaku pengelola Kimo Resort, yang terletak di Pulau Panjang, Desa Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil. Dia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan berbagai pihak terkait.
"Saya memohon maaf kepada segenap masyarakat Pulau Banyak dan Aceh Singkil pada umumnya, Muspika, Camat, Kapolsek, Danramil, Danposal, kepala mukim, Bapak Bupati Aceh Singkil berserta segenap jajaran dan unsur Muspida atas kegaduhan yang mungkin saat ini terjadi di Pulau Banyak dan Aceh Singkil," kata Willi dalam video tersebut seperti dikutip detikcom.
Willi mengaku tidak mempermasalahkan anjingnya mati saat dilakukan proses penertiban. Dia menyebut pihak yang melakukan protes merupakan di luar tanggung jawabnya.
"Saya pribadi tidak akan mempermasalahkan lagi atas apa yang terjadi karena sejatinya kehidupan dan kematian merupakan sebuah kepastian dari Tuhan Yang Maha Esa, dan kita tidak dapat mengetahui dan menolaknya," jelas Willi.
"Jikapun ada pihak-pihak yang keberatan dan menganggap itu sebuah masalah, bukanlah berdasar dari keinginan ataupun petunjuk saya pribadi, dan saya menyatakan berlepas dari itu semua dan tidak bertanggung jawab," lanjutnya.
Dia mengaku telah meminta adiknya menghapus postingan yang menjadi viral. Menurutnya, postingan tersebut dibuat hanya sebagai curhatan adiknya yang sedih atas kematian Canon dan bukan untuk menjadi viral, apalagi menyebabkan kegaduhan.
"Saya sudah meminta kepada yang bersangkutan untuk menghapus semua postingan yang dapat membuat kegaduhan," akunya.
Willi menjelaskan mendukung program wisata halal di Pulau Banyak. Dia juga mengaku siap bekerja sama menyukseskan program pemerintah.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol