Tabrakan LRT Jabodebek di Cibubur, Berikut 8 Faktanya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tabrakan LRT Jabodebek di Cibubur, Berikut 8 Faktanya

Tim detikcom - detikTravel
Rabu, 27 Okt 2021 22:08 WIB
Penampakan LRT yang tabrakan di Cibubur kini ditutupi terpal
Foto: Penampakan LRT yang tabrakan di Cibubur kini ditutupi terpal (Azhar Bagas Ramadhan/detikcom)
Jakarta -

Tabrakan Light rail transit (LRT) Jabodebek melibatkan trainset 20 dan trainset 29 LRT Jabodetabek antara Stasiun Ciracas dan Stasiun Harjamukti.

Mengutip Antara, Polres Metro Jakarta Timur (Polrestro Jaktim) menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait investigasi tabrakan kereta ringan lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek di Cibubur, Jakarta Timur.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan proses penyelidikan awal pasca kejadian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya, pihak kepolisian dalam hal ini Polres Jakarta Timur sudah melakukan penyelidikan awal terkait dengan kejadian kecelakaan LRT di KM 12/700 karena masuk dalam wilayah Ciracas Jakarta Timur," kata Erwin Kurniawan di Jakarta, Rabu.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan bahwa pihaknya juga masih menunggu hasil penyelidikan dari KNKT soal penyebab kecelakaan LRT tersebut.

"Sejauh ini kita juga masih menunggu terkait dengan hal tersebut. Tetapi KNKT sudah bergerak dan beberapa hari lalu Menhub sudah menentukan bahwa kasus ini ditangani KNKT. Maka tentu Polri sifatnya membantu," ujar Erwin.

Sebelumnya kereta ringan lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek yang tengah dalam tahap uji coba mengalami kecelakaan di jalur layang ruas Munjul, Jakarta Timur, pada Senin (25/10) sekitar pukul 12:25 WIB. PT INKA memohon maaf kepada semua pihak atas kejadian kecelakaan tersebut dan segera melakukan perbaikan dan menduga ada human error.

Berikut 8 Faktanya:

1. LRT Sedang diuji coba

Saat kecelakaan terjadi, LRT yang terlibat kecelakaan tersebut sedang dilakukan uji coba. Dalam proses evakuasi, Damkar Jakarta Timur turun ke lokasi.

"Karena informasi sedang uji coba. Katanya kosongan tuh kereta," kata Kepala Seksie Damkar Jaktim Gatot Sulaiman saat dihubungi detikcom, Senin (25/10/2021).

Gatot mengatakan pihaknya menerima laporan itu sekitar pukul 15.00 WIB. Laporan awal yang diterima pihaknya adalah terjadi tabrakan LRT.

2. Suara Tabrakan Seperti Ledakan

Menurut kesaksian warga, tabrakan LRT terdengar seperti ledakan yang kencang. Terlihat pula ada asap saat kecelakaan terjadi.

"Suara ledakan kenceng banget. Ada, asap doang," kata Erbi saat ditemui wartawan, di Munjul, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (25/10/2021).

Menurutnya, ledakan terjadi pada pukul 13.30 WIB. Warga pun seketika berkumpul melihat lokasi LRT yang bertabrakan.

"(Kejadian jam) setengah 1 persis. Pada keluar semua, saya bilang kereta. Nah pada kumpul, pada foto-foto," ucapnya.

"Buumm, kenceng banget," ujarnya menirukan suara ledakan.

3. Masinis Menderita Luka ringan

PT Industri Kereta Api (INKA) menjelaskan, masinis kereta LRT yang mengalami tabrakan di Munjul, Cibubur, Jakarta Timur mengalami luka ringan. Pihak PT INKA menyampaikan, masinis dalam kondisi sadar saat dievakuasi dari tempat kejadian perkara (TKP).

"Masinisnya alhamdulillah tidak apa-apa. Ya luka ringan dan sekarang di rumah sakit. Masih sadar," kata Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro.

4. Diduga, Penyebab Tabrakan karena Langsiran Terlalu Cepat

Direktur Utama PT INKA tersebut menduga penyebab kecelakaan karena langsiran terlalu cepat. Dua kereta LRT itu kecelakaan saat salah satunya hendak bergabung ke jalur Harjamukti.

"Trainset 29 yang posisi pagi jadi masih di tengah-tengah karena kan rangkaian ini tersebar rangkaian trainset 29 di tengah-tengah terus diambil satu per satu, pas mau ke trainset 20 itu, saat trainset 29 mau gabung ke arah Harjamukti terjadi tubrukan," ujar Budi dalam jumpa pers, Senin (25/10/2021).

"Ini terindikasi nanti KNKT yang menentukan, terindikasi langsiran yang terlalu cepat," imbuhnya.

5. Adanya Human Error

Masinis diduga menyalahi SOP. Namun, Budi belum bisa menyampaikan lebih jauh. Sebab, kepastian penyebab kecelakaan akan disampaikan KNKT.

"Makanya saya bilang ini terindikasi adanya human error, di mana masinis pada saat langsir ini kecepatannya melebihi. Tapi itu nanti akan diketahui oleh hasil investigasi KNKT," kata Budi dalam jumpa pers, Senin (25/10/2021).

"Tapi indikasi awal berdasarkan situasi di lapangan seperti itu," sambungnya.

6. PT INKA Minta Maaf

Atas kejadian ini, Budi memohon maaf kepada semua pihak. "Saya atas nama Dirut dan direksi PT INKA memohon maaf kepada semua pihak," katanya.

"Kepada Pak Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, yang terkait juga, Menteri Menko Marves khususnya yang membantu luar biasa, dan yang lain-lain terkait dengan itu, KAI, LRT Jabodetabek, dan juga teman-teman yang lain," kata Budi Noviantoro menyebutkan pihak-pihak yang dimintainya maaf.

7. KNKT Lakukan Investigasi

Tabrakan ini berakibat pada kabin LRT yang rusak. Namun, Budi mengatakan, biaya perawatan akan ditanggung PT INKA.

Kerusakan yang ada pada LRT akan diperbaiki lagi oleh PT INKA setelah dilakukan pemeriksaan oleh KNKT atay pihak lain.

"Habis selesai (KNKT atau kepolisian) ya keretanya kita bawa lagi ke sini, beberapa komponen mungkin masih ada, kalau nggak ada nanti kita beli lagi nggak papa," kata Budi.

8. Kereta LRT Kembali ke Madiun

PT INKA akan menarik lagi rangkaian kereta tersebut ke pabriknya di Madiun. Menurut Senior Manager PKBL, CSR & Stakeholder Relationship PT INKA, Bambang Ramadhiarto, kerusakan kereta karena kecelakaan kerja merupakan bagian dari proses produksi. Tepatnya pada tahap uji dinamis.

"Oleh karena kerusakan sarana LRT Jabodebek akibat kecelakaan kerja tersebut masih merupakan bagian dari proses produksi, PT INKA akan menarik kembali LRT yang rusak untuk diperbaiki di pabriknya di Madiun," kata Bambang dalam keterangannya yang diterima detikcom, Rabu (27/10/2021).

(elk/ddn)

Hide Ads