Objek Wisata Ketep Pass Magelang, Jawa Tengah, hari ini resmi melakukan uji coba pembukaan. Uji coba pembukaan ini, pengunjung melakukan scan barcode PeduliLindungi dan anak-anak di bawah 12 tahun belum diperbolehkan berkunjung.
Uji coba pembukaan ini, setelah Badan Pengelola Objek Wisata (BPOW) Ketep Pass Magelang menerima surat edaran dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No: SE/31/IL04.00/DII/2021 tanggal 25 Oktober 2021. Dalam SE disebutkan Ketep Pass termasuk satu dari 40 Taman Rekreasi se-Indonesia yang melakukan uji coba pembukaan tahap III dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dan penerapan aplikasi PeduliLindungi.
Berdasarkan pantauan detikTravel, pengunjung yang datang menuju gerbang utama untuk melakukan cek suhu dan scan qr barcode PeduliLindungi. Nantinya, setelah membeli tiket, pengunjung bisa menikmati keindahan Gunung Merapi dan Merbabu. Terlebih jika cuaca cerah bisa melihat keindahan kedua gunung tersebut dari kejauhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selanjutnya, alur pengunjung memasuki museum vulcanologi. Di ruangan ini, pengunjung bisa mendapatkan informasi kejadian erupsi Gunung Merapi. Selain itu, di museum ini bisa melihat foto-foto dokumentasi kejadian erupsi Gunung Merapi yang pernah terjadi.
Setelah dari museum, pengunjung menuju Pelantaran Panca Arga. Disini juga bisa melihat Gunung Merapi menggunakan teropong dan tersedia pula restoran.
Yang istimewa di Ketep Pass ini, ada Ketep Volcano Theatre. Adapun disini pengunjung bisa menikmati film semi dokumenter kejadian erupsi Gunung Merapi yang pernah terjadi.
Direktur BPOW Ketep Pass Magelang, Mul Budi Santoso mengatakan, mulai hari ini sesuai SE dari Kemenparekraf, Ketep Pass menjadi satu dari 40 Taman Rekreasi se-Indonesia yang diperbolehkan melaksanakan uji coba pembukaan. Dalam uji coba pembukaan ini tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan scan barcode PeduliLindungi.
"Kita sudah mendapatkan itu semuanya dan sudah siap untuk menerima tamu (wisatawan) dengan protokol kesehatan sesuai apa yang diamanatkan oleh surat edaran dari Kemenparekraf," katanya di Ketep Pass, Jumat (29/10/2021).
![]() |
Terkait terkendala scan barcode PeduliLindungi dan pengunjung yang tidak memiliki handphone android, katanya, untuk pengunjung yang belum memiliki HP android dan aplikasi PeduliLindungi bisa dengan menunjukkan kartu vaksin.
"Kendala di lapangan tentunya pasti ada, yang belum mempunyai aplikasi PeduliLindungi bisa. Bahkan mungkin ada masyarakat yang belum punya fasilitas android sehingga kita masih bisa dengan menunjukkan secara manual kartu vaksin. Kemudian kita cocokan dengan identitas KTP, SIM dan sebagainya," tuturnya.
"Jadi kita tidak saklek-saklek, harus dengan scan barcode PeduliLingdungi, tetapi sekali lagi bahwa masyarakat tidak semuanya mempunyai fasilitas HP android sehingga manual dengan kartu vaksin dan dicocokkan dengan ID card, KTP masih kita perbolehkan," kata dia.
Simak Video "Video: Melihat Kemeriahan Grebeg Gethuk di Magelang"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan